Adhyasta berkata, "omo, aku punya mimpi ingin menjadi anak yang baik, kenapa aku harus dibunuh, aku punya mainan kuda yang belum aku mainkan pada hari ini, aku ingin cepat pulang kerumah, ingin bertemu dengan ayah ibuku. Tolong lepaskan aku!"
Mereka berkata, "Sudah diam, aku akan menggendongmu"
Adhyasta berkata, " Jangan, aku ingin pulang ke rumah"
Mereka berkata, "Diam, aku akan membawamu ketempat yang lebih indah."
Seketika itu aku sangat khawatir, bahkan aku sampai menangis, tetesan air mata ini jatuh seribu kali, hingga ku terdiam melihat om-om dan teman-temannya.
Adhyasta berkata, "Om, ini kan tempat aku sekolah, kenapa aku dibawa kesini lagi?"
Mereka berkata, "Iya, karena om adalah seorang pelawak, teman-teman om juga sama, makanya om mengejarmu dan menyekapmu."
Adhyasta berkata, "Pelawak, ouh yang ada di kopi luwak itu ya?
Mereka berkata, "hahaha ia, nak om berikan obat ini ya nanti diminum ketika sesudah makan oke."
Adhyasta berkata, "Oke om" Awalnya aku sangat takut pada mereka, tapi ketika hari menuju terik matahari aku berubah pandangan pada mereka, ternyata mereka orang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H