Mohon tunggu...
Coretan Bagas
Coretan Bagas Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Adalah Kebutuhan Yang Sangat Penting...

Berkarya dan terus berkarya...

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dari Ribut Menjadi Nurut: Cara Bijak Mengatasi Anak yang Susah Diatur!

3 Agustus 2024   10:28 Diperbarui: 3 Agustus 2024   10:32 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Alex Green/pexels.com

Selain itu, berikan kesempatan kepada anak untuk memperbaiki kesalahan mereka. Misalnya, jika mereka bertengkar dengan saudara, ajak mereka untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan. Memberikan kesempatan untuk belajar dari kesalahan membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting.

Jaga Konsistensi

Konsistensi adalah kunci dalam mendisiplinkan anak. Anak-anak membutuhkan aturan yang konsisten untuk merasa aman dan memahami apa yang diharapkan dari mereka. Ketika orang tua konsisten dalam menerapkan aturan dan konsekuensi, anak-anak akan lebih mudah menghormati dan mengikuti aturan tersebut.

Pastikan bahwa semua anggota keluarga, termasuk pasangan dan pengasuh, menerapkan aturan yang sama. Ketidakkonsistenan antara orang tua atau pengasuh hanya akan membingungkan anak dan membuat mereka sulit untuk mengikuti aturan. Diskusikan dan sepakati aturan bersama, sehingga semua orang terlibat dalam mendidik anak dengan cara yang sama.

Selain itu, konsistensi juga berarti tetap tenang dan sabar saat menghadapi perilaku yang menentang. Jangan menyerah pada tuntutan atau tantrum anak hanya karena kita merasa lelah atau frustrasi. Tetap teguh pada aturan yang telah ditetapkan dan tunjukkan kepada anak bahwa kita serius dengan batasan yang ada.

Berikan Contoh yang Baik

Anak-anak belajar banyak dari orang tua dan orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting untuk memberikan contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari. Tunjukkan kepada anak bagaimana cara berperilaku yang baik, menghormati aturan, dan mengatasi konflik dengan cara yang sehat.

Misalnya, jika kita ingin anak menghormati orang lain, tunjukkan rasa hormat dalam interaksi kita dengan mereka dan orang lain. Jika kita ingin anak belajar disiplin, tunjukkan bagaimana kita menjaga komitmen dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak lebih mungkin untuk mengikuti aturan jika mereka melihat orang tua mereka melakukan hal yang sama.

Memberikan contoh yang baik juga berarti mengakui kesalahan kita sendiri dan menunjukkan cara memperbaikinya. Jika kita berbuat salah, jangan ragu untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahan. Ini mengajarkan anak bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan selama kita belajar darinya dan berusaha untuk menjadi lebih baik.

Foto oleh Alex Green/pexels.com
Foto oleh Alex Green/pexels.com

Luangkan Waktu Berkualitas

Menghabiskan waktu berkualitas bersama anak adalah cara yang efektif untuk memperkuat hubungan dan mengatasi perilaku yang menentang. Luangkan waktu setiap hari untuk bermain, berbicara, atau melakukan aktivitas bersama. Ini membantu anak merasa dihargai dan dicintai, yang pada gilirannya mengurangi perilaku negatif.

Waktu berkualitas juga memberikan kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan penting. Misalnya, bermain puzzle bersama bisa mengajarkan anak tentang kerjasama dan meningkatkan kreativitas. Membaca bersama bisa membantu meningkatkan kemampuan bahasa dan mendekatkan hubungan emosional. Aktivitas bersama ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendukung perkembangan anak secara keseluruhan.

Selain itu, pastikan bahwa waktu berkualitas ini bebas dari gangguan, seperti ponsel atau pekerjaan rumah. Fokuskan perhatian sepenuhnya pada anak dan nikmati momen bersama mereka. Ini membantu anak merasa penting dan dihargai, serta membangun rasa percaya diri dan rasa aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun