Hindari membungkuk atau mencondongkan tubuh terlalu jauh ke depan. Posisi tubuh yang tegak membantu pernapasan yang lebih baik dan mengurangi tekanan pada punggung dan leher.
Perhatikan juga langkah kakimu. Usahakan untuk mendarat dengan bagian tengah kaki, bukan tumit atau jari kaki. Langkah yang ringan dan cepat lebih baik daripada langkah panjang yang berat, karena mengurangi risiko cedera dan meningkatkan efisiensi lari.
6. Tentukan Jadwal Jogging
Konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam jogging. Tentukan jadwal jogging yang sesuai dengan rutinitas harian mu dan usahakan untuk tetap berkomitmen pada jadwal tersebut. Misalnya, kamu bisa berlari setiap pagi sebelum berangkat kerja atau setiap sore setelah pulang kerja.
Menjadwalkan waktu khusus untuk jogging membantu menciptakan kebiasaan dan memastikan bahwa kamu tidak melewatkan sesi lari. Buatlah jadwal mingguan dan tandai hari-hari yang kamu dedikasikan untuk berlari.
Jika kamu memiliki kesibukan yang padat, cobalah untuk menyisipkan waktu jogging di sela-sela aktivitas harian mu. Bahkan sesi lari singkat selama 20-30 menit pun sudah cukup untuk memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
7. Jangan Lupakan Pendinginan
Setelah selesai jogging, jangan lupa untuk melakukan pendinginan. Pendinginan membantu mengembalikan detak jantung dan pernapasan ke tingkat normal, serta mencegah kekakuan otot dan cedera.
Lakukan peregangan statis untuk melemaskan otot-otot yang telah bekerja keras selama berlari. Fokus pada otot-otot utama seperti betis, paha, hamstring, dan punggung bawah. Tahan setiap peregangan selama 15-30 detik untuk hasil yang optimal.
Selain peregangan, berjalan santai selama beberapa menit juga bisa membantu menenangkan tubuh dan pikiran setelah berlari. Pendinginan yang baik memastikan bahwa tubuhmu pulih dengan baik dan siap untuk sesi lari berikutnya.