3. Cara Melaksanakan Puasa Asyura
Melaksanakan puasa Asyura sebenarnya cukup sederhana. Puasa ini dilakukan pada tanggal 10 Muharram dan dianjurkan untuk juga berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharram, sebagai bentuk kehati-hatian agar tidak menyerupai kebiasaan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja. Rasulullah ï·º bersabda, "Berpuasalah kalian pada hari ke sembilan dan ke sepuluh dan silsilah orang-orang Yahudi" (HR. At-Tirmidzi).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa Asyura dapat dilakukan dengan benar dan optimal:
Pertama, niat puasa Asyura sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum puasa dimulai. Sebagaimana Rasulullah ï·º bersabda, "Sesungguhnya segala amalan itu tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua, sahur sangat dianjurkan meskipun hanya dengan seteguk air. Sahur memberikan kekuatan dan keberkahan bagi orang yang berpuasa. Rasulullah ï·º bersabda, "Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada berkah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketiga, hindari melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri pada siang hari. Juga, jaga diri dari perbuatan yang tidak baik seperti mengumpat, berbohong, dan lainnya.
Puasa Asyura juga bisa dijadikan momen untuk memperbanyak ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa. Dengan demikian, kita bisa meraih pahala yang lebih besar dan mendekatkan diri kepada Allahï·».
4. Makna Spiritual Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki makna spiritual yang mendalam. Melalui puasa ini, kita diajarkan untuk meneladani kesabaran dan keteguhan Nabi Musa 'Alaihissalam dan kaumnya ketika menghadapi kesulitan. Mereka tetap beriman dan berserah diri kepada Allahï·», hingga akhirnya Allahï·» memberikan kemenangan dan keselamatan kepada mereka.
Puasa Asyura juga mengajarkan kita tentang pentingnya bersyukur. Sebagaimana disebutkan dalam  sebuah hadits tatkala Nabi Muhammad ﷺ diceritakan tentang kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi saat itu, yaitu mereka berpuasa sebagai bentuk rasa syukur atas keselamatan yang diberikan Allah kepada Nabi Musa 'Alaihisaalam.