Mohon tunggu...
Juvita Umar Hadinata
Juvita Umar Hadinata Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa

Ngelmu iku kalakone kanthi laku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengembangan Literasi Informasi di Komunitas Ruangobrol.id: Membangun Kesadaran melalui Kisah Eks Napiter

18 November 2024   01:41 Diperbarui: 18 November 2024   02:58 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ruangobrol.id, sebuah platform yang lahir dari semangat untuk mengedukasi masyarakat tentang ancaman terorisme dan separatisme, semakin mengokohkan perannya dalam memberikan literasi informasi. Mengambil pendekatan unik, komunitas ini melibatkan para mantan narapidana terorisme (eks napiter) sebagai credible voice untuk menyampaikan pengalaman nyata dan pesan damai kepada masyarakat, termasuk segmen penting seperti buruh migran.

Peran Eks Napiter dalam Literasi Informasi

Eks napiter yang tergabung di Ruangobrol.id bukan hanya sekadar berbagi pengalaman pribadi, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang proses radikalisasi hingga cara mereka keluar dari jeratan ideologi ekstrem. Melalui kisah mereka, masyarakat dapat memahami ancaman laten terorisme yang kerap menyusup melalui propaganda, baik di dunia nyata maupun digital.

Sebagai credible voice, para eks napiter ini memiliki otoritas moral dan emosional yang kuat. Mereka bukan hanya korban, tetapi juga saksi hidup yang dapat menunjukkan bagaimana propaganda separatisme dan terorisme merusak kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat luas. Pesan mereka menjadi lebih autentik karena berasal dari pengalaman langsung, bukan teori semata.

Fokus pada Buruh Migran

Salah satu langkah strategis yang diambil Ruangobrol.id adalah menyasar buruh migran sebagai audiens utama. Melalui sinergi dengan platform Ruangmigran.id, upaya ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bahaya ideologi radikal yang seringkali mengincar kelompok rentan, seperti pekerja migran.

Buruh migran kerap menjadi target empuk propaganda karena keterbatasan akses informasi, tekanan ekonomi, dan rasa keterasingan di negeri orang. Melalui literasi informasi yang diberikan, mereka diajak untuk lebih kritis dalam menyikapi pesan-pesan yang mengarah pada perpecahan atau tindakan ekstrem. Ruangobrol.id menyampaikan pesan ini dengan pendekatan empati, menggunakan bahasa dan konteks yang relevan dengan pengalaman para pekerja migran.

Edukasi Melalui Narasi dan Teknologi

Ruangobrol.id mengemas edukasi dengan cara yang menarik melalui artikel, video, dan diskusi daring. Mereka menggunakan narasi personal sebagai alat utama untuk menyampaikan pesan damai. Artikel-artikel di situs Ruangobrol.id mengangkat kisah perjuangan para eks napiter dalam melepaskan diri dari jaringan terorisme, serta bagaimana mereka membangun kembali kehidupan dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Selain itu, pemanfaatan media sosial menjadi alat efektif untuk menyebarluaskan pesan kepada khalayak yang lebih luas. Melalui pendekatan ini, komunitas tidak hanya membangun kesadaran tetapi juga memberikan ruang untuk berdialog secara interaktif.

Dampak Positif dan Harapan

Upaya Ruangobrol.id telah memberikan dampak signifikan dalam membangun literasi informasi di masyarakat. Dengan melibatkan eks napiter, mereka berhasil mengubah narasi dari stigma menjadi inspirasi. Buruh migran yang sebelumnya rentan terhadap propaganda kini memiliki pemahaman yang lebih baik untuk melindungi diri dan komunitas mereka dari ancaman ideologi radikal.

Ke depan, diharapkan Ruangobrol.id dapat memperluas jangkauannya dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas buruh migran di berbagai negara. Literasi informasi harus terus dikembangkan agar setiap individu memiliki kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dan menolak ajakan-ajakan yang merusak.

Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, Ruangobrol.id menjadi contoh nyata bagaimana komunitas dapat memainkan peran strategis dalam membangun masyarakat yang lebih sadar, kritis, dan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun