Mohon tunggu...
Juvita Saputri
Juvita Saputri Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kiat Analisis Kata Baku dan Tidak Baku Hadis, Ikhlas, Jadwal

20 Oktober 2023   20:45 Diperbarui: 20 Oktober 2023   21:19 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Juvita Endar Saputri 

NIM  : 2310201019

prodi : S1 Keperawatan

kelas  : A

                                                                  KIAT ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU HADIS,IKHLAS,JADWAL

A. PENDAHULUAN

    unisa yogyakartaSejarah lahirnya Bahasa Indonesia bermula dari Bahasa Melayu yang digunakan pada abad ke-7 di kawasan Asia Tenggara. 

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar 

(1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, 

(2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan 

(3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).  

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. 

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

B. PEMBAHASAN

      Dalam penelitian ini saya meneliti tentang kata baku dan tidak baku. Penulis meneliti tentang 3 kata baku.
  

C. KESIMPULAN

     Kata baku ialah Kata yang  Standar sinkron dengan  tatan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, tergolong ilmu bahasa dan sesuai pada perkembangan zaman. Kebakuan kata ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi. Tinjauan ilmu bahasa menghasilkan bunyi yang sesuai dengan konsep yang disepakati bentuk. 

Kebakuan Suatu kata di tentukan oleh kaidah morfiologis yang berlaku dalam tata bahasa Indonesia yang telah dibakukan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan EyD. kata Baku sebenarnya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan ajaran Bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaanya adalah dalam kalimat resmi, baik ucapan maupun tertulis dengan pengungkapan pandangan secara tepat. Sementara itu, kata bisa diklasifikasikan Tidak Baku apabila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang ditentukan. Biasanya ketidaksesuaian ini muncul dalam bahasa percakan sehari - hari. 

Seiring perubahan waktu, penggunaan bahasa juga turut mengalami banyak perubahan. Salah satunya, bahasa Indonesia yang kini sudah memiliki variasi-variasi baru yang jauh berbeda dari aslinya. Begitu banyak kemunculan kosakata tidak baku dan ada pula penyebutan kata yang telah bergeser ke arah baru atau dimodifikasi dari bentuk sebelumnya.

Bahasa baku seolah terkikis akibat dampak dari perkembangan zaman. Selain itu, juga kurang digemari karena mulai terdengar asing di telinga. Padahal, menggunakan bahasa Indonesia yang baku dalam keseharian punya banyak manfaat.

manfaat nya adalah :

1. Melestarikan bahasa nasional

Bahasa merupakan identitas suatu bangsa. Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang menjadi identitas bangsa Indonesia, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan

2. Menumbuhkan rasa cinta tanah air

Tak dipungkiri dampak globalisasi begitu merajalela dalam kehidupan. Termasuk dalam berbahasa. Komunikasi masyarakat kini sudah dicekoki oleh pengaruh asing. Sehingga, bahasa Indonesia sudah tercampuraduk dan sulit mengenali yang asli. 

3. Meningkatkan kecerdasan berbahasa

Ketika berbahasa Indonesia yang baku maka artinya seseorang berusaha menyampaikan kata demi kata dalam bentuk aslinya. Pelafalan maupun penulisan harus disesuaikan dengan konteks sebenarnya. Alhasil, tidak menimbulkan penafsiran yang keliru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun