Kisah Epik Pengusiran Setan Terviral
Bayangkan ini: Yesus baru saja mendarat di wilayah Gadara bersama murid-murid-Nya setelah perjalanan seru di atas perahu (ingat badai yang Dia kalahkan?). Saat kaki-Nya baru saja menyentuh daratan, muncullah plot twist---seorang pria berteriak-teriak, lari ke arah mereka. Pria ini bukan sembarang orang. Dia terkenal sebagai "horor lokal," seorang yang kerasukan setan Legion.
Pria ini punya riwayat yang... well, cukup ekstrem. Dia tinggal di kuburan, nggak bisa diikat bahkan dengan rantai, dan suka teriak-teriak di malam hari sambil menyayat tubuhnya sendiri. Penduduk sekitar? Jelas takut dan memilih menjauh sejauh mungkin. Kalau ini film horor, dia adalah tokoh utama. Tapi ini adalah kisah Yesus, jadi tunggu saja apa yang akan terjadi.
Ketika pria itu mendekati Yesus, setan di dalam dirinya langsung mengenali siapa yang mereka hadapi. Dan, boom, dialog dramatis pun terjadi.
Setan:Â "Apa urusan-Mu dengan kami, Anak Allah? Jangan siksa kami!"
Yesus, dengan santai tapi penuh wibawa, bertanya: "Siapa namamu?"
Setan:Â "Nama kami Legion, karena kami banyak." (Serem, kan? Kalau Legion ikut pemilu, pasti langsung menang suara mayoritas.)
Yesus, yang tahu segala hal, sudah siap melakukan eksorsisme epic. Tapi sebelum Dia bertindak, setan-setan itu mendadak panik. Mereka minta izin untuk pindah ke kawanan babi yang sedang merumput di bukit. Dan yang mengejutkan, Yesus setuju! Yesus, yang penuh belas kasih, memberi mereka izin. Ini seperti Yesus berkata, "Oke, babi-babi di sana lebih cocok untuk kalian."
Dan, seperti yang bisa Anda tebak, setan-setan itu langsung pindah. Hasilnya? Kawanan babi yang tadi tenang berubah jadi liar. Mereka berlari secepat kilat dan---splash---melompat ke jurang, langsung ke danau. End scene untuk babi-babi dan setan Legion.
Reaksi Warga Gadara: Drama Lokal Dimulai
Orang-orang yang melihat kejadian ini langsung lari ke kota, menyebarkan berita. Dalam hitungan menit, kerumunan datang, mungkin sambil berkata, "Kita harus lihat ini sendiri!" Mereka menemukan pria yang sebelumnya kerasukan sudah duduk tenang, berpakaian rapi, dan berbicara normal. Transformasi total. Tapi mereka malah fokus pada kerugian ekonomi: "Eh, babi kita ke mana?!"
Alih-alih bersyukur karena satu nyawa telah diselamatkan, warga Gadara malah takut dan meminta Yesus pergi. Iya, Anda nggak salah baca. Mereka nyuruh Yesus pergi! Ini seperti menolak bantuan gratis dari dokter terbaik di dunia karena merasa terlalu "ribet."