Mohon tunggu...
Juven
Juven Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Alumni PJA (Paralegal Justice Award) Badan Pembinaan Hukum Nasional-KEMENKUMHAM RI

Menulis adalah bagian dari mensyukuri kehidupan dan harus dibagikan sebagai bukti bahwa kita pernah hidup di dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Yesus dan Sepuluh Orang Kusta: Kisah Seru di Desa Pinggiran

14 Januari 2025   16:57 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wao... Sepuluh Orang Kusta Sembuh total Kulit jadi Kinclong

Pada suatu hari yang cerah, Yesus sedang jalan-jalan ke desa pinggiran di perbatasan Galilea dan Samaria. Di era itu, perjalanan darat nggak ada GPS apalagi Google Maps, jadi Yesus berjalan santai sambil menikmati pemandangan. Lagi asyik-asyiknya melangkah, tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara:

"Tolong, Tuan! Tolooongg!!"

Sepuluh orang mendadak muncul dari balik semak-semak. Tapi ini bukan adegan sinetron, ya. Mereka ini orang-orang kusta. Jangan bayangkan mereka mendekat dengan percaya diri. Mereka tahu aturan: nggak boleh terlalu dekat dengan orang sehat. Jadilah mereka berdiri agak jauh sambil melambai-lambaikan tangan seperti orang yang cari tumpangan.

"Guru! Kasihanilah kami!" teriak mereka serempak.

Yesus melirik mereka, senyumnya khas, kalem tapi penuh makna. Dia mendekat (padahal orang lain udah pasti kabur) dan berkata dengan santai, "Oke, guys. Pergilah, tunjukkan dirimu kepada imam."

Yang bikin takjub, mereka langsung patuh tanpa debat. Nggak ada yang nanya, "Tapi kenapa, Tuhan?" atau "Kalau nggak sembuh gimana?" Mereka pergi begitu saja, percaya penuh seperti anak kecil dikasih tahu "Nanti ada es krim!"

Di tengah jalan, tiba-tiba mereka berhenti. Salah satu dari mereka mungkin berteriak, "Eh, bro, liat kulit gue! Licin kayak abis pake lotion!" Yang lain langsung heboh juga, "Gila, ini beneran sembuh dong! Yesus keren banget!"

Nah, di antara mereka ada satu orang---si orang Samaria, yang selalu jadi anak tiri dalam kisah Alkitab---mendadak berbalik arah. "Eh, bro, gue balik dulu. Gue mau bilang makasih ke Yesus."

Yang lain cuma ngangkat bahu, "Ya udah, lu aja. Gue sih mau langsung ke imam, biar resmi sembuhnya."

Si Samaria balik dengan semangat, dan begitu sampai di depan Yesus, dia langsung sujud sambil teriak, "Terima kasih, Tuhan! Engkau luar biasa! Aku ini cuma orang biasa dari Samaria, tapi Engkau nggak pandang bulu. Aku salut banget sama kebaikan-Mu!"

Yesus tersenyum lebar, tapi kali ini ada nada heran di suaranya. Dia melihat sekeliling, "Hmm, bukannya yang tadi sembuh ada sepuluh, ya? Kok yang balik cuma kamu? Mana yang sembilan lagi?"

Si Samaria garuk-garuk kepala, "Ehm, mungkin lagi pada sibuk, Tuhan. Ada yang mau bikin TikTok healing moment, ada yang buru-buru ke imam, entahlah."

Yesus mengangguk, tetap bijak seperti biasa, lalu berkata, "Oke, kamu luar biasa. Karena imanmu, kamu sembuh, bukan cuma fisik tapi seutuhnya. Lanjutkan perjalananmu dengan sukacita."

Dan si Samaria pun pulang dengan hati penuh sukacita, sementara Yesus kembali melanjutkan perjalanannya. Pelajaran hari itu? Bersyukur itu nggak cuma bikin Tuhan senang, tapi juga bikin hati kita tambah berisi.

Moral cerita: Kalau disembuhkan, jangan lupa bilang makasih, ya. Jangan cuma update story atau bikin caption, "Feeling blessed!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun