Di suatu sore yang terik, Yesus dan rombongannya sedang jalan-jalan santai mendekati Yeriko. Jalanan agak berdebu, dan para murid sibuk ngobrolin hal-hal penting seperti, “Kira-kira makan malam kita nanti apa ya?”
Di pinggir jalan, ada dua orang buta yang duduk sambil ngobrol. Sebut saja mereka Beni dan Joni. Mereka berdua memang terkenal di sekitar situ sebagai duo kocak. Meskipun tidak bisa melihat, mulut mereka selalu bikin orang ketawa.
Ketika mendengar suara langkah kaki ramai, Beni nyeletuk, “Eh, Jon, itu pasti ada rombongan gede lewat. Jangan-jangan itu Yesus, yang sering diceritain orang-orang?”
Joni, yang punya pendengaran tajam, mengangguk semangat. “Wah iya! Aku dengar Dia itu suka nolong orang! Kalau Dia bisa bikin orang lumpuh jalan, masa mata kita nggak bisa diurus?”
Mereka langsung heboh. “Tuh, kita teriak aja! YESUS, TUAN, KASIHANILAH KAMI!” teriak Beni sambil melambai ke arah suara.
Yesus, yang memang tidak pernah cuek kalau ada yang butuh bantuan, berhenti dan melihat ke arah mereka. Para murid, seperti biasa, sudah keburu bingung. “Tuhan, ini rame banget. Kok malah berhenti?”
Yesus cuma senyum santai, lalu jalan mendekati dua orang itu. “Apa yang kalian mau Aku lakukan untuk kalian?” tanyanya lembut.
Beni dan Joni langsung kompak menjawab, “Tuhan, kami pengen lihat lagi! Kalau bisa, mata kami yang baru itu kayak lensa full HD ya, jangan yang buram-buram.”
Yesus tersenyum sambil sedikit tertawa kecil mendengar permintaan mereka yang jujur. Tanpa banyak bicara, Dia menaruh tangan-Nya di mata mereka.
“Dalam nama-Ku, lihatlah!” kata Yesus.