Mohon tunggu...
Juven
Juven Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Alumni PJA (Paralegal Justice Award) Badan Pembinaan Hukum Nasional-KEMENKUMHAM RI

Menulis adalah bagian dari mensyukuri kehidupan dan harus dibagikan sebagai bukti bahwa kita pernah hidup di dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pembelaan Rakyat Jelata Terhadap Presiden Jokowi dan Gibran atas Tuduhan sebagai Tokoh Terkorup 2024

7 Januari 2025   07:16 Diperbarui: 8 Januari 2025   06:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Dampak Negatif Tuduhan Tanpa Dasar
Tuduhan tanpa dasar terhadap tokoh publik seperti Presiden Jokowi dan Gibran tidak hanya merugikan mereka secara pribadi, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Tuduhan semacam ini dapat dimanfaatkan oleh kekuatan asing untuk melemahkan stabilitas politik Indonesia demi keuntungan ekonomi mereka. Dengan kekayaan alam Indonesia yang melimpah, pihak-pihak tertentu mungkin melihat peluang untuk memengaruhi politik domestik guna mengamankan akses terhadap sumber daya ini. Strategi semacam ini sering digunakan untuk menciptakan ketidakstabilan, sehingga pemerintah kehilangan fokus dalam menjaga kedaulatan nasional dan kesejahteraan rakyatnya. Selain itu, penyebaran informasi yang tidak benar dapat memicu perpecahan di masyarakat dan mengganggu stabilitas politik.

Sebagai bangsa yang besar, kita harus belajar untuk membedakan kritik yang konstruktif dari fitnah yang merugikan. Sebagai bangsa Timur yang menjunjung tinggi adab dan nilai luhur, kita diajarkan untuk menghormati orang yang telah berjasa terhadap bangsa dan negara. Kritik yang diberikan hendaknya disampaikan dengan penuh hormat dan bertujuan membangun, bukan untuk menjatuhkan atau merusak nama baik seseorang tanpa bukti yang jelas. Kritik yang sehat diperlukan untuk membangun negara, tetapi fitnah hanya akan membawa kerugian bagi semua pihak.

6. Kesimpulan
Tuduhan bahwa Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka adalah tokoh terkorup di tahun 2024 adalah klaim yang perlu dibuktikan secara hukum. Hingga saat ini, rekam jejak keduanya menunjukkan komitmen terhadap pelayanan masyarakat dan pembangunan bangsa. Dalam situasi ini, masyarakat diajak untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar dan tetap mengedepankan logika serta fakta.

Sebagai bangsa yang beradab, mari kita bersama-sama menjaga kedamaian dan keutuhan negara dengan menolak fitnah dan mendukung proses hukum yang adil. Percayalah, kebenaran akan selalu menemukan jalannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun