Tradisi yang Khas dan Gaib
Warga desa ini ahli bikin kopi! Katanya, rasa kopi di sini nggak ada tandingannya karena mereka meraciknya dengan doa dan mantra. Ada juga jeruk manis yang hanya berbuah pada bulan tertentu. Mistis, kan? Beberapa turis bahkan bilang jeruk di sini lebih manis kalau dimakan sambil menghadap ke Compang. Kebetulan? Entahlah.
Panorama Surga yang Magis
Dikelilingi gunung dan awan tebal, Wae Rebo seperti lukisan hidup. Ketika kabut turun, desa ini berubah jadi dunia lain---antara surga atau pintu ke alam gaib. Jangan heran kalau merasa ada yang memperhatikan dari balik kabut. Eh, mungkin cuma perasaan, atau...?
Tips Survive di Wae Rebo (Biar Pulang Selamat dan Bahagia)
- Hormati Tradisi: Jangan iseng-iseng bawa pulang batu, daun, atau apapun dari desa. Katanya, benda-benda itu punya energi yang nggak main-main.
- Jaga Sopan Santun: Salah tingkah, siapa tahu ada yang "menegur".
- Siapkan Stamina: Trekking-nya berat, tapi pemandangan yang menunggu di atas itu bikin semua lelah terbayar.
Penutup: Negeri Ajaib yang Harus Kamu Kunjungi!
Desa Wae Rebo bukan cuma tempat wisata, tapi juga pelajaran tentang harmoni antara manusia, alam, dan roh leluhur. Berani ke sana? Jangan lupa bawa kamera, stamina, dan hati yang terbuka untuk pengalaman yang mungkin nggak akan pernah kamu lupakan---baik yang nyata, maupun yang mistis. Selamat menjelajah Negeri di Atas Awan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H