Jadi kita harus menaikkan produktivitas. Itulah inti dari keterbukaan. Produktivitas anda tinggi, anda akan beruntung, jika rendah, anda akan tetap impor dan jadi TKI atau TKW.Â
AFTA = Pilih da’i Sama seperti dakwah. Kalau mubaligh tak memperbaiki cara dakwahnya, habis dia dimakan tayangan Dakwah TV.Â
Acara di TV itu cara-caranya bagus meski isinya tak terlalu bagus. Tapi karena caranya bagus orang nonton TV. Shubuh-shubuh bukan ke masjid tapi malah nonton TV. Itu namanya keterbukaan. Dulu pergi dengar mubaligh harus ke masjid, tapi sekarang di bisa di TV. Tapi tak ada dakwah yang paling besar selain di Indonesia.Â
Di sini setiap waktu anda bisa pilih da’i mana yang anda mau dengarkan mau Mama Dedeh kah, mau Ust Maulana kah. Seperti itulah AFTA itu, barang bebas keluar masuk rumah kita.Â
Maka dari kita harus tingkatkan produktivitas kita biar kita tidak kalah dengan Malaysia, Thailand dan negara ASEAN lainnya. Tapi intinya adalah anda semua harus punya semangat.Â
(Disampaikan di Stadium General Tantangan Perguruan Tinggi Swasta Menghadapi ASEAN Free Trade Area, STIA Mataliul Falah, Pati, Jawa Tengah, 14 September 2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H