"Kau tak pantas menyandang nama Muhammad Shalihin," ujarmu.
"Aku juga berpikir itu sebuah kecelakaan sejarah. Tapi, apalah arti sebuah nama, begitu Sarkasphere berkata."
"Kau tentu lebih menyukai aku panggil Nitse, bukan Shalihin, apalagi Muhammad."
Ia hanya tertawa, seakan mengiyakan kata-katamu.
bersambung....
---------
Cerita ini merupakan cerpen yang panjang, pernah dimuat di Jurnal Cerpen Indonesia edisi X tahun 2009. Jika berkenan, silahkan simak dari awal:
Suara-suara yang Ditiupkan ke dalam Dada (1)
Suara-suara yang Ditiupkan ke dalam Dada (2)
Suara-suara yang Ditiupkan ke dalam Dada (3)
Suara-suara yang Ditiupkan ke dalam Dada (4)