Mohon tunggu...
Justkrisma
Justkrisma Mohon Tunggu... Freelancer - neoui insaeng-eul jal salla

Seorang pengemban kehidupan dalam dunia ini. Dan menjadikan menulis sebuah insparasi kehidupan bagi anak cucu kita kelak ;)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jadual Rilis Ubuntu 18.04 Bionic Beaver dan "Features"

23 Februari 2018   14:38 Diperbarui: 23 Februari 2018   14:41 2212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai..Ubuntu Lovers, Ubuntu akan rilis terbaru versi 18.04 dengan Kode Bionic Beaver. Beaver diambil dari nama hewan pengerat amfibi besar dengan bulu halus dan gigi tajam, sedangkan Bionic adalah istilah robotika pada bagian tubuh buatan.

Jadual Rilis ini sebenarnya sudah diumumkan secara resmi oleh Canonical, dan berikut detailnya :

  • 30th November: Feature Definition Freeze
  • 4th January: Alpha 1 release
  • 1st February: Alpha 2 release
  • 1st March: Feature Freeze
  • 8th March: First beta release
  • 5th April: Final beta release
  • 19th April: Final Freeze
  • 26th April: Stable Ubuntu 18.04 LTS release

Apa yang baru pada Ubuntu 18.04

Color Imoji

Versi Ubuntu ini merupakan versi pertama menerapkan Imoji yang penuh warna

gnome-emoji-chooser-5a8e8788caf7db6d256403e2.jpg
gnome-emoji-chooser-5a8e8788caf7db6d256403e2.jpg
SURU-Tema Ikon terbaru

Suru adalah  tema ikon "default"  dari Ubuntu 18.04. dan ikon ini dikembangkan oleh pengembang yang sama yang mengembangkan tema ikon sepertiMoka andPaper.

suru-icon-theme-ubuntu-18-04-5a8e9174bde57509c97edd52.jpeg
suru-icon-theme-ubuntu-18-04-5a8e9174bde57509c97edd52.jpeg

Bagi yang sudah menggunakan Ubuntu 17.10 atau 18.04 bisa melakukan  dengan hal berikut :

Tambah repositori:

sudo add-apt-repository ppa:communitheme/ppa

Meng-"Update List Package":

sudo apt update

Kemudian instalasi Tema yang baru :

sudo apt install ubuntu-communitheme-session

GNOME 3.28

Mungkin sebagian besar pengguna Ubuntu yang sudah mencoba Ubuntu 17.10 mengetahu bahwa semenjak versi tersebut Ubuntu sudah tidak mengunakan Unity sebagai "Default Desktop" melainkan menggunakan GNOME. Tapi bagi penguna LTS versi ini merupakan hal yang baru, dan yang nantinya pada versi 18.04 akan terpasang GNOME 3.28

 Kernel 4.15

Pada awalnya Ubuntu 18.04 rencananya akan menggunakan Kernel 4.14 LTS namun keputusan akhir pada Team Kernel menggunakan Kernel 4.15 pada Rilis Ubuntu 18.04 Bionic Beaver .Sebagai gambaran kepada para pembaca, bahwa Team Kernel bertugas untuk menentukan Kernal berapa yang akan digunakan pada rilis berikutnya.

Default Aplikasi yang baru digunakan

Tahun lalu Ubuntu melakukan survey untuk menanyakan kepada responden, aplikasi "default" apa saja yang diinginkan. Dan berikut hasil surveynya :

CategoryTop Voted Default Application  Browser Mozilla Firefox Video Player VLC IDE Visual Studio Code  Video Editor Kdenlive  Screen Recorder Open Broadcaster Software (OBS)   Email Client Thunderbird  Text Editor gedit Office Suite LibreOffice  Music Player VLC  Photo Viewer Shotwell  Terminal GNOME Terminal  PDF Reader Evince  Photo Editor Gimp  IRC/IM Pidgin Calendar GNOME Calendar 

 

Xorg menjadi Default Display kembali pada Edisi Servernya

Pada Ubuntu 17.10 default display menggunakan Wayland, namun hal ini memunculkan beberapa kendala aplikasi tidak dapat berjalan. Sehingga memutuskan beberpa orang mengembalikan default-nya ke Xorg. Dari hal ini sepertinya Ubuntu belajar, yang akhirnya "Default Display" dikembalikan ke Xorg, namun pilihan Wayland tetap ada namun ini hanya sekedar opsi dan user mau pindah menggunakan Waylan bisa tinggal "switch" aja.

Ubuntu Minimal Opsi Instalasi

Ubuntu 18.04 menggunakan Ubiquity untuk proses Instalasinya  masih menggunakan Live Cd dimana pastinya para pengguna sudah terbiasa. Padahal rencananya pengembang menggunakan Subiquity, akhirnya tetap menggunakan Ubiquity. Dan pada opsi ini terdapat Minimal Instalasidi mana tidak ada perbedaan yang besar, perbedaan adalah pada opsi minimal ini tidak di instalasikan aplikasi "default" Ubuntu 18.04. Pada opsi ini tidak menjadikan Ubuntu 18.04 menjadi versi lightweight, karena ini hanya mengurangi kapasitas instalasi hanya 500Mb. Jika ingin menjadikan lightweightharap menggunakan Lubuntu.

Ubuntu akan mengumpulkan data penggunaan sistem

Ubuntu pada versi ini akan memulai untuk mengumpulan data penggunaan sistem dan memunculkannya ke publik, namun hal ini bisa di cancel pada saat proses instalasi.

Berikut data-data yang dikumpulkan :

  • Version and flavor of Ubuntu you're installing
  • Whether you have network connectivity at install time
  • Hardware statistics such as CPU, RAM, GPU, etc
  • Device manufacturer
  • Your country
  • Time taken to complete the installation
  • Whether you choose auto login, installing third-party codecs, downloading updates during install
  • Disk layout
  • Ubuntu Popcorn service will track the popularity of applications and packages
  • Crash reports

Installer baru untuk edisi Ubuntu 18.04 Server

Sampai saat ini, untuk versi Servernya instalernya menggunakan Debian Text Base. Namun pada versi 18.04 menggunakan subiquity installer

http://blog.dustinkirkland.com/2018/02/rfc-new-ubuntu-1804-lts-server-installer.html
http://blog.dustinkirkland.com/2018/02/rfc-new-ubuntu-1804-lts-server-installer.html
Download Ubuntu 18.04

Akhir kata, jika pembaca sudah siap menggunakan Ubuntu, langsung saja Upgrade ke 18.04. 

Silahkan download ke https://www.ubuntu.com/download setelah edisi Final Rilisnya resmi keluar.

Untuk update harian (alpha, beta dan non-final release) bisa ke sini.

Selamat menggunakan Ubuntu 18.04

Salam,

Juskrisma

referensi bacaan:

https://fossbytes.com/ubuntu-18-04-bionic-beaver-release-date-features/

https://itsfoss.com/ubuntu-18-04-release-features/

https://www.omgubuntu.co.uk/2017/11/ubuntu-finally-long-last-time-support-color-emoji

https://thishosting.rocks/ubuntu-18-04-new-features-release-date/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun