Mohon tunggu...
johan firmansyah
johan firmansyah Mohon Tunggu... -

hanya seorang suami yang serbaguna dan multifungsi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sepakbola 'Standart' Ala Indonesia

18 Maret 2010   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:20 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepakbola sudah menjadi bahasa universal dalam kehidupan kita. Hampir disegala penjuru bumi ini, acara tendang menendang serta bermandi peluh dengan teriakan ‘GOOOLLL’ telah membahana… Kompetisi dan pertandingan, pemain, official dan segala sesuatu mengenai sepakbola telah menghabiskan uang yang tak terbatas jumlahnya. Bahkan kompetisi yang sifatnya pertandingan ‘antar-bangsa’ telah dilakukan mulai dari ketinggian minus 5 meter dpl di amsterdam, hingga lebih dari 4000 meter dpl di La Paz. (wuuiihh….puncak gunung semeru kalah tinggi dech..) Nah, di era modern ini, berbagai varian baru diterbitkan, ada futsal, streetsoccer, sepakbola pantai dsb. namun, tetap intinya, beberapa orang berebut bola yang di-passing dari kaki ke kaki, ato heading menggunakan kepala dan tidak handsball, atau menyentuh tangan… dan semua berujung pada GOOOLLLL dan GOOOOOOOOLLLL….. yaaa, begitulah, itulah keindahan ’sepakbola’… .. Di Indonesia sendiri, sepakbola sudah menjadi nyawa dari olahraga. (selain bulutangkis… tentu saja!!). Semua lapisan masyarakat kita pasti mengenal nama-nama beken mulai Bambang Nurdiansyah, kiper Hermansyah, striker Mustaqim, kapten team Aji Santoso, Widodo C Putro, Ponaryo Astaman, Kurniawan D.W, Bambang Pamungkas, sampai pemain-pemain masa depan seperti Kurnia Mega, Feri Ariawan dan pemain U17 lain. Mereka ini dikenali karena kepiawaian mengolah bola kulit yang jadi rebutan 22 orang dilapangan tadi itu.. .. Nah, merujuk kembali ke judul di atas, ‘SEPAKBOLA STANDART ALA INDONESIA’ Apa yang membedakan sepakbola indonesia dengan negara lain?  hahaha.. tidak ada… yaa.. tidak ada yang membedakan… Hanya saja dalam beberapa pertandingan sepakbola di Indonesia, 'nyawa pertandingan' serasa lebih memanas… Yup, pertandingan sepakbola di Indonesia adalah pertandingan harga diri, bahkan pertaruhannya kehormatan..(fuuiihh…) Ini yang membuat semuanya dramatis, penuh intrik, keras, kasar, panas, dan emosional.. .. Sebuah team yang berlaku sebagai tuan rumah dalam suatu pertandingan di Indonesia, seharusnya… 1. (secara standart) tidak boleh kalah dengan team ‘tamu’… 2. (secara standart) didukung dan dibantu totalitas oleh wasit dan hakim garis… 3. (secara standart) kalah menang yang penting HARUS MENANG…:P Haha... (secara standart) itu memang Indonesia banget… gak perlu juara dunia untuk jadi jagoan di bidang sepakbola, yang penting tim ‘jagoan’ daerah jadi juara liga… atau… tidak perlu menang liga juga, yang penting musuh ‘bebuyutan’ kalah… atau… bahkan gak perlu menang di suatu pertandingan, yang penting kaki lawan ada yang cidera dan diberi standing applause suporter kita… (duh..) .. o iya, soal suporter nih…. (secara standart) wajib bawa air mineral ukuran sedang (botol), biar botolnya bisa buat dilempar ke pemain lawan atau hakim garis.. (secara standart) wajib juga memakai sandal yang udah kusut dan jelek, ya sama… biar gak mubazir kalo dilemparkan ke arah lapangan…, (secara standart) suporter juga wajib belajar dan mengerti bahasa-bahasa jorok, kasar, rasis dan kotor, demi kepuasan mengolok-olok pemain lawan dan wasit… yaa..itu sebagian sepakbola standart ala indonesia… eit, mungkin kalo ada yang membaca tulisan ini bisa diedit dan makin dilengkapi menjadi sebuah buku dengan judul ‘panduan sepakbola standart ala Indonesia‘, terima kasih loh yaaa….. maju terus sepakbola indonesia…(entah sampai kapan…) (NB : hanya sebuah tulisan pesimisme) dari http://justjohan.wordpress.com/2008/07/21/sepakbola-standart-ala-indonesia/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun