Mohon tunggu...
Rosima Mustika Wardani
Rosima Mustika Wardani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang mencintai seni dan kreativitas. Kecintaan terhadap seni dan kreativitas tersebut sebagai media dan metode yang dapat dipakai dalam seluruh proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Sikap Orangtua Terhadap Bullying Anak: Melindungi atau Melawan?

26 Agustus 2023   10:14 Diperbarui: 26 Agustus 2023   10:21 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bullying adalah perilaku yang berulang dan merugikan yang dilakukan oleh satu individu atau sekelompok individu terhadap orang lain. Ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan sosial, atau bahkan di dunia maya. Perilaku bullying mencakup tindakan-tindakan yang memiliki niat untuk menyakiti, merendahkan, atau mendiskreditkan targetnya secara fisik, verbal, atau emosional.

Tindakan bullying bisa melibatkan berbagai bentuk seperti:

  • Bullying Fisik, yaitu tindakan kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, dorongan, atau merusak barang milik korban.

  • Bullying Verbal, antara lain menghina, mengolok-olok, melecehkan, atau menggunakan kata-kata kasar untuk merendahkan target.

  • Bullying Emosional, misalnya mengisolasi, mengabaikan, mengancam, atau mengganggu secara terus-menerus sehingga merusak kesejahteraan emosional korban.

  • Bullying Sosial, contohnya menyebar gosip palsu atau merendahkan korban di depan orang lain untuk merendahkan dan merusak reputasinya.

  • Bullying Seksual, yaitu tindakan-tindakan yang bersifat seksual yang tidak diinginkan dan merendahkan korban.

  • Bullying Cyber, merupakan penyebaran pesan merendahkan, ancaman, atau konten yang menghina melalui media sosial, email, atau platform online lainnya.

Bullying sering kali memiliki dampak yang merugikan pada kesejahteraan mental, emosional, dan fisik korban. Orang yang mengalami bullying mungkin mengalami stres kronis, depresi, kecemasan, penurunan kepercayaan diri, isolasi sosial, dan bahkan dalam kasus yang parah, pemikiran untuk mengakhiri hidup. Oleh karena itu, tindakan bullying dianggap sangat serius dan memerlukan perhatian yang serius dari masyarakat, sekolah, tempat kerja, dan institusi lainnya.

Bagaimana sikap orang tua terhadap bullying anak ?

Bullying, baik di lingkungan sekolah maupun di dunia maya, merupakan masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan emosional dan mental anak. Sebagai orang tua, sikap terhadap bullying anak adalah keputusan penting yang dapat membentuk pola pikir dan tindakan anak dalam menghadapi situasi sulit. Apakah lebih baik melindungi anak dari potensi bahaya atau mendorong mereka untuk melawan bullying dengan kepala tegak? Artikel ini akan membahas berbagai aspek dalam menjawab pertanyaan tersebut.

Cara orang tua melindungi anak dari bullying :

  • Keamanan Emosional, yaitu melindungi anak dari bullying membantu menjaga keamanan emosional mereka. Anak merasa didukung dan diberikan rasa aman oleh orang tua mereka, yang dapat mencegah trauma dan masalah kesehatan mental di kemudian hari. 
  • Pembangunan Kepercayaan Diri, yaitu dengan merasa dilindungi, anak memiliki kesempatan untuk membangun kepercayaan diri yang kuat. Ini membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk menghadapi situasi sulit dan mengatasi tantangan dalam hidup. 
  • Peran Orang Tua sebagai Pahlawan, yaitu anak cenderung melihat orang tua sebagai pahlawan atau contoh yang kuat. Dengan melindungi mereka dari bullying, orang tua memberi contoh bahwa mereka siap melindungi dan peduli terhadap anak, membantu mengukuhkan hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.

Sikap orang tua untuk melawan bullying:

  • Mengajarkan Kemandirian, dengan cara mengajarkan anak bagaimana melawan bullying membantu mereka mengembangkan kemandirian dan kemampuan untuk berdiri di atas hak mereka. Ini mempersiapkan mereka menghadapi situasi sulit di dunia nyata dengan keberanian.

  • Mengatasi Masalah dengan Sehat. Melawan bullying melibatkan keterampilan dalam mengatasi konflik secara sehat. Ini membantu anak belajar untuk tidak hanya menghindari masalah, tetapi juga menghadapinya dengan sikap yang baik.

  • Pencegahan Bullying di Masa Depan. Dengan mengajarkan anak bagaimana melawan bullying, mereka dapat membantu mencegah tindakan bullying pada diri mereka sendiri dan orang lain di masa depan.

Melalui Pendekatan Terintegrasi

Idealnya, pendekatan terbaik adalah gabungan dari melindungi dan melawan bullying. Orang tua dapat melindungi anak mereka dari situasi yang berpotensi berbahaya, sambil juga memberikan mereka keterampilan dan dukungan untuk melawan bullying jika mereka menghadapinya. Membangun komunikasi terbuka dengan anak, mendengarkan pengalaman mereka, dan memberikan panduan tentang cara melawan bullying dengan bijak dapat membantu mereka mengembangkan keseimbangan yang tepat antara perlindungan dan kemandirian.

Dengan demikian, sikap orang tua terhadap bullying anak adalah keputusan kompleks yang memerlukan pertimbangan mendalam. Melindungi dan melawan bullying memiliki manfaat dan relevansinya masing-masing. Pilihan terbaik adalah pendekatan yang seimbang, di mana anak merasa aman dan didukung, tetapi juga memiliki keterampilan dan keyakinan untuk menghadapi masalah dengan sikap yang sehat. Dengan demikian, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang kuat, berempati, dan percaya diri dalam menghadapi dunia yang kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun