Mohon tunggu...
Justin Evan Halim Saputra
Justin Evan Halim Saputra Mohon Tunggu... Aktor - Siswa

Suka bermain billiard

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arti Toleransi dalam Sebuah Pondok Pesantren

19 November 2024   18:52 Diperbarui: 19 November 2024   20:06 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dicaci atau dihindari. Sebaliknya, perbedaan adalah peluang untuk saling belajar dan memahami satu sama lain.

Misalnya, ketika saya bergabung dengan para santri untuk Shalat Subuh, saya melihat bahwa meskipun ritualnya berbeda dengan yang saya jalani, tujuan akhirnya ternyata sama, yakni kedamaian, kebaikan, dan kedekatan dengan Tuhan.

Toleransi sejati adalah kemampuan untuk melihat seseorang bukan hanya dari apa yang tampak di luar, tetapi juga dari hati dan niat mereka. Dengan sikap ini, kita bisa menjalin hubungan yang lebih harmonis dan penuh pengertian. Kita akan lebih mudah menerima perbedaan dan melihatnya sebagai kekayaan, bukan ancaman. 

Perbedaan adalah anugerah yang memperkaya kita. Tugas kita adalah menjaga agar keberagaman ini menjadi sumber persatuan, bukan perpecahan. Dengan toleransi, Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih kokoh dan harmonis, seperti yang dicita-citakan oleh para pendahulu kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun