Mohon tunggu...
Justine Theresia Mangindaan
Justine Theresia Mangindaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka musik, kerajinan tangan, dan ingin mempelajari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rangkaian Kegiatan Peringatan Kemerdekaan Indonesia di Unpar

20 Agustus 2023   22:06 Diperbarui: 21 Agustus 2023   01:55 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Agustus 2023, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menyelanggarakan serangkaian kegiatan untuk memperingati kemerdekaan Indonesia dan memperluas wawasan mahasiswa/i. Kegiatan ini bertemakan "Kemerdekaan, Seni dan Kebangsaan" yang dimulai dengan Pembukaan Pameran Seni Rupa pada tangggal 1 Agustus 2023 di Museum Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG), kegiatan Seminar Kebangsaan: IKN bersama I Nyoman Nuarta pada tanggal 7 Agustus 2023 di Lecture Theatre Gedung Selatan PPAG, dan ditutup dengan kegiatan Bincang Seni bersama beberapa seniman pada tanggal 16 Agustus 2023 di Museum PPAG.

Saya mulai dengan mengikuti kegiatan seminar kebangsaan: IKN dengan Bapak I Nyoman Nuarta sebagai narasumber. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sedang membangun ibu kota baru di daerah Kalimantan Timur yang diberi nama Ibu Kota Nusantara. Pak Nyoman Nuarta merupakan seniman yang desainnya terpilih sebagai desain istana negara yang baru di IKN nanti. 

Pada seminar tersebut, mahasiswa/i yang hadir mendapatkan kesempatan untuk melihat berbagai video rancangan desain karya-karya Pak Nyoman Nuarta yang langsung dijelaskan dari segi konsep, teknis pembuatan, hingga nilai ekonomis oleh beliau sendiri. Menurut saya, seminar ini merupakan salah satu pengalaman berharga dalam hidup saya, karena saya telah berkesempatan bertemu Pak Nyoman Nuarta sebagai salah satu orang hebat yang andil dalam pembangunan ibu kota baru dan peradaban Indonesia yang baru. 

Saya juga belajar dari beliau bahwa seni harus memiliki originalitas yang akan membawa pada penghargaan. Adapun satu kalimat yang menarik menurut saya, "Seni dapat dinikmati tapi terkadang tidak gratis". Kalimat tersebut menggambarkan bahwa seni mempunyai nilai variatif yang diukur dari berbagai faktor. Sehingga dari seni juga bisa menghasilkan perputaran ekonomi bagi lingkungan sekitarnya. IKN yang baru ini memberikan perputaran ekonomi yang baru bagi daerah sekitarnya atau bahkan hingga ke seluruh penjuru dunia. 

Selang seminggu lebih kemudian saya menghadiri kegiatan bincang seni dan mengunjungi pameran seni. Bincang seni ini tidak seperti seminar, namun lebih kepada berbincang-bincang santai dengan para seniman yang hadir. Banyak dari mereka menceritakan awal mula mereka mengenal dan mendalami seni dalam jenis pilihan seni masing-masing. 

Bagi para seniman, seni merupakan salah satu ruang kemerdekaan dalam berekspresi. Melalui seni, orang dapat mengeksplor banyak hal baru, mengenali dirinya sendiri dengan karya, suatu cara meditasi atau stress reliever dan sebagainya. Membuat karya seni juga dapat berasal dari beragam hal, misalnya objek makhluk hidup dan situasi kondisi suatu tempat. 

Pada akhirnya, melalui kegiatan bincang seni tersebut saya dapat melihat kemerdekaan dari satu aspek, yaitu seni. Banyak seniman Indonesia yang bertalenta dan kreatif telah menghasilkan banyak karya yang sudah selayaknya kita hargai. Ciri khas seni Indonesia haruslah merdeka dan tidak boleh dihalangi siapapun/apapun. Setiap daerah dan setiap orang berhak mengekspresikan diri lewat karya seni. Kaitannya dengan kesenian di Indonesia adalah Indonesia merdeka ini penuh keberagaman seni dari Sabang sampai Merauke yang harus tetap dilestarikan turun-temurun.

Dari ketiga rangkaian kegiatan tersebut saya mengikuti Upacara Bendera Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di kampus UNPAR sebagai kegiatan penutup. Upacara tersebut dihadiri tamu undangan, dosen dan karyawan, hingga mahasiswa/i UNPAR. Saya pribadi merasa senang bisa mengikuti kegiatan upacara kembali setelah tidak mengikuti upacara selama 3 tahun akibat pandemi. Upacara menjadi salah satu cara rakyat Indonesia bela negara dan menghargai jasa para pahlawan dalam memerjuangkan Indonesia merdeka. 

Dalam amanat upacara yang disampaikan oleh Rektor UNPAR, Bapak Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D., selaku pembina upacara, beliau menyampaikan seluruh civitas akademika UNPAR siap melangkah bersama untuk terus melaju untuk Indonesia maju, yang selaras dengan tema Kemerdekaan RI tahun ini. Beliau mengingatkan untuk bersama-sama membangun negara Indonesia lebih maju.

Bulan Agustus yang terkenal dengan bulan kemerdekaan ini semakin terasa semangat bela negara untuk Indonesia merdeka yang lebih maju setelah mengikuti rangkaian kegiatan peringatan kemerdekaan RI tersebut. Semoga seluruh rakyat Indonesia, khususnya para generasi muda, bisa TERUS MELAJU UNTUK INDONESIA MAJU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun