Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Piklada DKI: Habib Novel Tuduh Pemerintah Pihak Ahok?

5 Februari 2017   16:32 Diperbarui: 5 Februari 2017   16:43 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah begitu ngetooop gegara kosa kata "fitsa hats", Habib Novel Barmukim kembali unjuk gigi. Heu heu heu.. pria yang memang bergigi agak ompong dan kalau diperhatiin sekilas mirip petinju mantan penguasa kelas berat se jagad raya, si leher beton Mike Tyson ini mengumandangkan sebuah tuduhan bahwa terkait Pilkada DKI 2017, pemerintah nyata-nyata berpihak kepada Ahok. Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta ini pun lantas mendesak pemerintah dan penyelenggara pilkada untuk bertindak netral dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta...

Seperti diketahui, Novel yang juga petinggi Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ini adalah salah satu orang yang melaporkan Ahok atas tuduhan telah menistakan agama Islam saat pidato sosialisasi pogram pemberdayaan ikan di Kepulauan Seribu 27 September 2016 lalu. Sebelumnya pria yang lebih sering berpakaian jubah dan sorban putih saat beraksi ini juga telah menggugat perdata Ahok sebesar 204 juta rupiah karena merasa dirugikan akibat ulah Ahok. Kala itu Novel mengatakan bahwa ia merugi biaya saat mengusut dugaan penistaan agama. Novel harus membentuk tim pencari fakta, menyewa kapal, bertolak ke Kepulauan Seribu, dan mewawancarai para saksi. Ahaha... asyieeeek!...

Habis itu seperti ramai diberitakan, ACTA melalui Wakil Ketuanya Ali Lubis juga melayangkan gugatan perdata class action 470 milyar rupiah kepada Ahok. Gugatan yang diklaim mewakili umat Islam yang tidak suka dengan Ahok ini diajukan dengan mekanisme class action mengingat jumlah warga negara Indonesia yang beragama Islam sangat banyak. Bahkan lebih lanjut dijelaskan bahwa kelompok dalam gugatan ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang beragama Islam.  Duwit dari Ahok ini nantinya akan didistribusikan kepada seluruh anggota kelompok dalam bentuk pembuatan fasilitas ibadah umat Islam yang dikoordinir oleh Majelis Ulama Indonesia di setiap kabupaten kota di seluruh Indonesia. Ahaha... asieeeek!...

Okkayh, kembali ke topik tuduhan Novel... dikatakannya bahwa ia mencium adanya praktik kecurangan demi memenangkan duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat pada pilkada di ibu kota ini. Menurutnya, pemerintah dan penyelenggara pemilu tidak netral dan kelihatan sekali ada indikasi kecurangan, ketidakadilan dan rekayasa. Loyalis Rizieq Shihab ini pun membeberkan salah satu fakta yang mendukung tuduhannya, yaitu Ahok hingga saat ini belum juga ditahan meski sudah menjadi terdakwa perkara penodaan agama. Alih-alih ditahan, ahok  itu malah justru dapat pengamanan yang ketat dari kepolisian. Novel pun lantas mengklaiim bahwa kalangan yang getol menjaga Pancasila, kebinekaan dan lantang mengganyang komunisme justru dikriminalisasi  (yang dimaksud pasti Rizieq Shibah dan gerbongnya termasuk dirinya lah heu heu)...

Heu heu heu.. entah Novel ini emang lagi mabok beneran atau lagi mabok kepayang ngebayangin entar dapet akses khusus kalo paslon yang didukungnya menang, tapi sepertinya tuduhan yang disemburkannya itu gak lebih dari sebuah banyolan politik cemen. Dengan pendekatan yang sama, pihak Ahok malah bisa menuduh sebaliknya bahwa pemerintah nyata-nyata melakukan diskriminasi kepada paslon Ahok-Djarot untuk memuluskan jalan bagi para penantangnya.

Pasalnya Ahok dijadiken tersangka bahkan sekarang sudah masuk proses persidangan ke-6 dan si mulut bocor ini malah udah jadi pesakitan duduk di kursi terdakwa. Perlakuan hukum kepada paslon peserta pilkada ini kan baru dilakukan skarang ini, sebelumnya mah gak pernah ada sesuai dengan edaran Kapolri... itu kalo mauw debat kusir.. xixixi...

Yaudahlah.. kita tonton aja drama di panggung sandiwara pilkada DKI ini.. apakah yang akan terjadi adalah skenario yang ditulis oleh  Bapak Curhat Indonesia, Pendekar Penunggang Kuda Indonesia, Ibu Demokrasi Indonesia ataukah skenario Tuhan Sang Pencipta alam semesta...

Untuk sekedar menerka-nerka jawabannya, yuuuk kita bertanya pada rumput yang berguyaaang...

Salam 101

101 dokpri
101 dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun