Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rizieq Shihab Mainkan Strategi "Hit & Clinch"

19 Januari 2017   18:33 Diperbarui: 19 Januari 2017   18:52 2791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti diramal di tulisan "Habib Rizieq Menanti Panen Raya", Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) sekaligus pentolan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) Muhammad Rizieq Shihab yang ngetop dengan sebutan Habib Rizieq dan sekarang orang mulai terbiasa dengan sebutan Rizieq Shihab (tanpa Habib) memang sudah mulai panen masalah akibat ulahnya belakangan ini. Blum lama ia memimpin langsung laskar FPI menggeruduk Mabes Polri di Jalan Trunojoyo Jakarta untuk mendesak dan menuntut Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Metro Jaya. Gak lama kemudian ulama kondang ini mengancam akan melaporkan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri ke polisi karena merasa tersinggung dengan pidato Mega saat HUT PDIP, dimana Mega mengangkat tema "ideologi tertutup" dan sempat menyindir bahwa para pemimpin pengusung ideologi ini memposisikan dirinya sebagai para peramal masa depan atau self fulfilling prophecy...

Kini, Rizieq Shihab telah menjumpai kenyataan bahwa satu demi satu kepolisian mulai memproses kasusnya atas berbagai macam laporan perilakunya yang disangka melanggar hukum, antara lain: tuduhannya terkait lambang "palu arit" di lembar pecahan uang baru NKRI, melakukan penistaan terhadap Lambang Negara dan penghinaan terhadap Proklamator, melakukan penistaan terhadap Iman Umat Kristiani dan memlesetkan "sampurasun" jadi "campur racun". Sepertinya dalam rentang waktu pendek ke depan, akan lebih banyak lagi masyarakat yang melaporkannya atas kasus lain...

Seperti telah diketahui publik, Rizieq Shihab tampil "sangat sangar" saat memimpin gerakan anti Ahok yang kemudian mencapai klimaksnya ketia ia dengan piawai menghadirkan produk seksi, panas dan mahal "penistaan agama" dan sukses menggelar serangkaian gerakan massa bertajuk Aksi Bela Islam. Tak hanya jutaan Umat Muslim yang berhasil diusik dan dibangkitkan rasa ketersinggungannya lewat penggalan ucapan Ahok, tetapi gak sedikit para oknum elit politik maupun oknum elit ulama yang pada akhirnya mengekor di belakang Rizieq Shihab. Lengkap sudah.. tema penistaan agama oleh Ahok ini pada akhirnya dimanfaatkan oleh para petualang politik, para petualang agama dan para petualang sosial...

Selama ini Rizieq Shihab selalu terlihat tammpil sangar dan tanpa kompromi saat menyerang Ahok dan pihak-pihak lain yang berseberangan pemikiran dengannya, bahkan ia juga sempat menumpahkan kekesalan dan kemarahannya kepada Presiden Joko Widodo saat dan pasca Aksi 411. Tak dipungkiri, bahwa memang kesangaran Rizieq semakin melambungkan nama orang yang sempat digadang-gadang menjadi Imam Besar Umat Islam Indonesia ini...

Namun.. akan tetapi.. pada akhirnya Rizieq seperti terlihat lentur dan lembut, entah karena ia sangat kecapaian, kuatir..  atau mungkin saja mulai ketakutan dan ngeri saat membayangkan bahwa banyak kasus yang menjeratnya sangat berpotensi mengantarkannya menuju kerangkeng. Memang sih, FPI terkenal dengan doktrinnya "dipenjara itu sama saja sedang berwisata", tetapi mengingat saat ini namanya begitu melambung tinggi ke langit dan bisa jadi menembus dan melewati batas kubah bumi, maka kalau ia harus menginap cukup lama di dalam hotel bintang -5 (minus 5), hal ini pastilah akan mengganggu atau bahkan menghambat dan bisa menghentikan rencana besarnya memimpin negeri kaya raya penuh susu dan madu ini dengan sistem yang diperjuangkannya...

Oleh karena itu, hari Selasa tanggal 17 Januari 2017 lalu, Rizieq menyampaikan keinginannya agar permasalahan hukum yang menjeratnya dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Ulama yang saat Aksi 411 terlihat mulai bermobil Pajero Sport B 1 FPI ini ingin ada pihak yang menjembatani dialog dengan pihak-pihak yang melakukan pelaporan terhadap dirinya, termasuk mediasi dengan Presiden RI kelima yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Alangkah baiknya itu didialogkan secara kekeluargaan," kata Rizieq dalam rapat bersama anggota Komisi III DPR hari itu. Secara khusus Rizieq berharap kepolisian bersedia memediasi pihaknya dengan Megawati seraya menambahkan bahwa apabila memang ia salah pemaknaan pidato Megawati, Rizieq mengaku bersedia minta maaf. Demikian pula sebaliknya, bila pidato Megawati dinilai salah, harus meminta maaf. Hal yang sama juga ia berlakukan semua kelompok termasuk PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), Sukmawati Soekarnoputri, yang lainnya. "Ayo kita duduk bersama", katanya ...

Yeach.... sepertinya setelah sukses menyerang lawan-lawannya dengan strategi "full attack"atau"full hit", kini atas kasus yang menimpanya ia tengah memainkan strategi "clinch" atau merangkul/memeluk biar gak dapet bogem mentah entah itu upper cut, jab, hook atau straight. Strategi itu.. kalau para sahabat tukang ojek di pengkolan deket rumah nyebutnya.. "mau menangnya sendiri" atau "... bokis lo..."

Ya udahlah.. untuk sekedar menerka-nerka ending dari kisah pesohor ini, yuuuk kita bertanya pada rumput yang berguyaaang... heu heu heu...

Salam 101

101 dokpri
101 dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun