Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Politik

Habib Rizieq Siap Laporkan Menkeu dan Gubernur Bank Indonesia

12 Januari 2017   10:45 Diperbarui: 12 Januari 2017   12:30 2668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait logo mirip palu arit yang dulu merupakan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) pada cetakan uang baru, Ulama super kondang "calon" Imam Besar Umat Islam Indonesia, Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) sekaligus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq kini bersiap untuk melaporkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Mabes Polri. Gubernur BI dan Menkeu dianggap bertanggung jawab karena turut membubuhkan tanda tangan pada uang baru tersebut. Selain itu, Rizieq juga akan melaporkan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) dan desainer logo. Hal itu disampaikan Rizieq usai bertemu pimpinan DPR Senin Rabu 11 Januari 2017 di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta. 

Sementara itu Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan bahwa uang rupiah tidak memuat simbol terlarang palu dan arit. Menurut Agus, gambar yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit adalah logo BI yang dipotong secara diagonal sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan dan merupakan gambar saling isi (rectoverso) yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang rupiah. Unsur pengaman dalam uang rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan. 

Seperti apa sih gambaran pada cetakan uang baru yang dituduh mirip dengan lambang PKI itu? Silakan simak gambar di bawah ini, dianalisa dan disimpulkan sendiri

sumber: bandung.pojoksatu.id (modified)
sumber: bandung.pojoksatu.id (modified)
Selain itu, Rizieq Rizieq juga telah merencanakan untuk kembali menggelar aksi pada tanggal 11 Februari 2017 mendatang dengan bungkusan mulia bertajuk "Doa Bersama" untuk keselamatan bangsa, untuk keamanan Pilkada di Jakarta. Ruaaar Biyasah!!!...

Kalau dicermati, memang Habib Rizieq sudah lama menempatkan diri sebagai pemimpin sebuah pertempuran sesuai dengan nama organisasi andalannya, FPI di mana ia menduduki jabatan tertinggi sebagai Imam Besar. Sebelumnya, FPI sangat kesohor dengan fokus perangnya melawan dan menumpas kemaksiatan seperti praktek prostitusi dan penyalahgunaan narkoba. Aksi-aksi sangar yang ditunjukkan para laskarnya tak pelak menempatkan organisasi keagamaan ini disemati julukan berciri khas kekerasan dan digolongkan radikal. Dengan mengklaim sebagai pembela agama Islam, Rizieq dengan FPI-nya sering banget melakukan aksi sweeping di lokasi-lokasi prostisusi, tempat-tempat hiburan malam, restoran-restoran saat bulan puasa dan lain-lain. Peran meng-eksekusi kemaksiatan ini dijalankan manakala kepolisian dinilainya tidak mau atau lambat menanggapi laporan mereka...

Sejak tahun 2014 ketika Gubernur DKI Jakarta waktu itu Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden dan Basuki Tjakaja Purnama alias Ahok sebagai Wakil Gubernur otomatis sesuai amanah Undang Undang harus mengisi jabatan Gubernur sampai habis masa jabatannya (Okober 2017), Rizieq memang sudah sangat getol menentangnya dengan mempropagandakan tentang haramnya pemimpin kafir. Berbagai macam aksi menolak Ahok telah dilakukannya bersama FPI dan bahkan juga pernah berkolaborasi dengan beberapa politikus anggota DPRD DKI Jakarta seperti Abraham Lunggana (Haji Lulung) dan Muhammad Taufik. Bukan cuman soal pemimpin kafir haram tapi juga mulai menyasar Ahok dengan tuduhan telah melakukan korupsi pada kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan mega proyek Reklamasi Teluk Jakarta. Namun, upaya itu telah terbukti gagal total sehingga Rizieq dengan FPI-nya jadi terkesan bingung sendiri mau pakai cara dan materi jualan apa lagi untuk menjungkalkan Ahok dari kursi DKI-1 ...

Lalu... ibarat durian runtuh bagi Rizieq, terjadilah kasus "penistaan agama" sebagai buntut penggalan materi penyampaian Ahok saat mensosialisasikan program budi daya ikan di Pulau Pramuka Kabupaten Kepulauan Seribu bulan September tahun 2016 silam. Setelah cuplikan video Ahok itu diunggah Si Buni Yani ke media sosial dan jadi viral, tak pelak menggelindinglah kasus ini seperti bola panas liar yang teramat sangat begitu menggoda. Lantas... Rizieq yang memang cukup cerdas sukses mengolah materi maha penting ini menjadi produk seksi dan mahal "penistaan agama" melalui berbagai macam propaganda termasuk serangkaian Aksi Bela Islam yang kemudian bermetamorfosa menjadi Aksi Super Damai. Kemudian... aksi sukses menggoda dan menggoyang psikologi jutaan umat Muslim ini pun kembali bermetamorfosa menjadi gelaran Doa Bersama yang dilakukan di berbagai tempat, terakhir dilaksanakan di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu tempat kejadian perkara Ahok..

Tekanan besar masa membuat institusi penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan  suka gak suka, mau gak mau dan gak punya pilihan lain kecuali segera menggeber kasus Ahok dengan super cepat dan kini telah memasuki proses persidangan kelima pada Selasa 10 Januari 2017 yang lalu. Meski banyak dipertontonkan pertunjukan dagelan melalui tampilan para saksi pelapor, namun sepertinya Ahok yang juga gubernur DKI non aktif, calon gubernur petahana, si terdakwa pesakitan ini harus melupakan nawaitunya untuk melanjutkan mengabdi untuk mengadministrasikan keadilan sosial di ibu kota dan akan harus rela, iklhas dan berpasrah diri menghuni kerangkeng untuk masa beberapa tahun "demi memuaskan keinginan kaum suci pemegang tiket sorga dan neraka"...

Ancaman Rizieq sudah sejak tahun lalu telah disemburkan lewat mulut super santunnya: ... jika Ahok bebas, maka akan dilanjutkan gerakan revolusi...! Seakan sedang memuluskan jalan untuk tampil menjadi Pemimbin Besar Revolusi negeri ini, Rizieq pun oleh sementara pihak telah didaulat untuk menjadi Imam Besar Umat Islam Indonesia, meski banyak ditolak oleh kelompok Islam lainnya terutama kalangan NU. Mainannya pun kini bertambah.. melalui kasus cetakan uang baru yang disangka sengaja disusupi gambar mirip lambang palu arit PKI, Rizieq kini tengah kembali menggoda psikologi umat dengan isyu bahaya laten akan bangkit kembalinya PKI ...

Bahkan... pada tanggal 06 Januari 2017 belum lama ini, salah satu wadah perjuangan Rizieq yakni GNPF-MUI telah menggelar grand launching berdirinya Koperasi Syariah 212 sebagai sebuah "holding company" yang direncanakan nantinya akan melahirkan banyak sekali unit usaha di segala bidang termasuk tapi tidak terbatas pada bidang retail (M212M), perbankan (Bank Syariah 212) dll, dll, dll,dll.... Koperasi yang salah satu penggagasnya adalah Ulama yang dulunya sangat terkenal dengan "menejemen qolbu" Abdullah Gymnastiar atau AA Gym ini sepertinya salah satu langkah penting sisi logistik dengan memanfaatkan kekuatan finansial umat dari roadmap NKRI Bersyariah...

benar dan salah (dokumen pribadi)
benar dan salah (dokumen pribadi)
Akankah aksi gerakan yang dipimpin Rizieq melalui revolusi menuju sistem NKRI bersyariah ini akan sukses? Silakan Anda menerka-nerka sambil bertanya pada rumput yang berguyaang... Yang jelas Tuhan melalui seluruh alam semesta ciptaan-Nya yang lengkap beraneka ragam pasti dan dengan cara-Nya akan menjaga keseimbangan ekosistem - ekologi - ekonomi tersebut. Maka, ketika siapapun manusia termasuk Habib Rizieq mencoba mengingkari keseimbangan itu dengan berupaya atau memaksakan menghilangkan bagian tertentu atau memaksakan memasukkan bagian asing dari ekosistem - ekologi - ekonomi negeri ini.. itu sama saja ia atau mereka sedang melawan alam dan hukum alam, yang berarti sedang melawan Tuhan Sang Kebenaran dan alam semesta sebagai Hukum-Nya...

Salam 101

101 dokumen pribadi
101 dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun