Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Money

Catatan Kecil Si Bodoh untuk Koperasi Syariah 212

8 Januari 2017   19:04 Diperbarui: 8 Januari 2017   19:19 1623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat, 7 Rabiul Akhir 1438H/6 Januari 2017, digelar acara Grand Launching Koperasi Syariah 212 langsung dipimpin Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir, Jumat (6/1/2017). bertempat di ballroom Al-Hambra kompleks kampus Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Menurut Bachtiar, pendirian koperasi ini merupakan bentuk syukur umat terhadap aksi bela Islam yang berlangsung damai. 

"Ini salah satu saja gerakan umat. Dalam waktu dekat kumpulan pesantren-pesantren besar akan membentuk perserikatan ekonomi umat. Yakinlah ekonomi umat akan bangkit dan Insya Allah 6 Januari akan diperingati sebagai hari ekonomi syariah," tambah salah satu pentolan GNPF-MUI yang namanya melejit bersama Muhammad Rizieq Shihab jelang, selama dan paska serangkaian Aksi Bela Islam untuk menuntut Ahok ditangkap dan dipenjara karena terbukti telah menghina agama Islam, menghina Al-Quran, menghina para ulama dan melecehkan umat muslim seperti difatwakan MUI...

Pada even yang sama, ‎Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengajak seluruh ulama untuk bersatu menghadapi berbagai macam upaya melemahkan, mulai dari melemahkan ekonomi hingga memecah belah umat.

"Ini harus kita cegah dengan penguatan ekonomi.‎ Kalau dulu di zaman penjajahan semangat kita mari bung rebut kemerdekaan. Sekarang kita gelorakan semangat merebut kembali ekonomi umat," kata Ma'aruf yang langsung disambut takbir ratusan umat. Ma'ruf menambahkan bahwa gerakan ini harus kultural; yang memproduksi umat, yang menjual‎ umat, dan yang membeli juga umat. "Dari umat untuk umat. Ini namanya gerakan penguatan umat".

"Semuanya bisa berpartisipasi di Koperasi Syariah 212. Tukang ojek, nelayan, buruh bisa berpartisipasi, cukup dengan menyetorkan dana Rp 100 ribu," kata Ketua Dewan Ekonomi ‎GNPF MUI Dr Syafii Antonio‎ di tempat yang sama dan menyampaikan target aset Koperasi Syariah 212 Rp 212 miliar di tahun pertama, tahun ketiga Rp 2,12 triliun, tahun ketujuh Rp 21,2 triliun dan tahun kesepuluh Rp 212 triliun. Antonio menambahkan bahwa pasar kini dikuasai kaum kapitalis dan nyata-nyata tidak memberikan kesejahteraan kepada umat. "Mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut, produk yang digunakan umat adalah hasil karya kaum kapitalis. Uang yang dibelanjakan umat dibawa pulang ke negara asal produsen". Katanya lagi: "Ini yang melandasi GNPF MUI untuk memperkuat basis ekonomi umat lewat Koperasi Syariah 212 dan menumbangkan ekonomi kapitalis.‎ Ini adalah wadah bisnis yang bisa menampung aspirasi dan kontribusi jutaan masyarakat melalui koperasi serba usaha ‎syariat".

Berikut Struktur Koperasi Syariah 212 (KS212) yang dibentuk GNPF-MUI:

  • Dewan Penasihat: 1. K.H. Ma'ruf Amin (Ketua)  2. K.H. Abdur Rosyid Syafi'i  3. K.H. Abdullah Gymnastiar  4. K.H. Arifin Ilham  5. Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, MSc
  • Dewan Pengawas Syariah: 1. Dr. Anwar Abbas (Ketua)  2. Dr. Kholil Navis
  • Dewan Pengawas: 1. Prof. Anggito Abimanyu, PhD (Ketua)  2. Dr. Ichsanuddin Noorsy, BSc, S.H., M.Si.  3. Ir. Heppy Trenggono, M.Kom.  4. H. Asrul Azis Taba  5. H. Jufri Sahroni
  • Dewan Pengurus:  1. Dr. M. Syafi'i Antonio, MEc (Ketua)  2. Valentino Dinsi, S.E., M.M., MBA (Wakil Ketua)

Berikut beberapa catatan kecil Si Bodoh, anaknya Si MisKin yang paling bodoh di antara anak-anaknya yang semuanya juga bodoh terkait berdirinya Koperasi Syariah 212 ini:

1. Badan Hukum KOPERASI Pilihan Tepat Sesuai Konstitusi ...

Keputusan GNPF MUI untuk mendirikan badan hukum Koperasi sudah sangat tepat, karena ini adalah amanah sakral bangsa Indonesia melalui UUD 45 terutama Pasal 33 Ayat 1 yang berbunyi: "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan". 

Telah disampaikan oleh Ketua MUI bahwa gerakan ini adalah kultural atau berbasis budaya. Pertanyaan pentingnya: Budaya apa, dari mana dan bagaimana yang dimaksud? Kalau dasar pemikirannya adalah Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945, maka pastilah yang dimaksud adalah budaya asli negeri; Budaya Nusantara, yakni cara hidup dan cara bertindak para Leluhur Suci, para Pendahulu dan para Pahlawan yang oleh para Pendiri Bangsa telah dipelajari, didalami, dipahami, dimaknai dan diteladani lalu dimampatkan dan dirangkai menjadi lima kalimat nan indah sarat tata nilai; Karya Agung ini adalah kado terindah kemerdekaan 17-08-1945 yakni Dasar Negara PANCASILA. Entahlah kalau yang dimaksud adalah budaya lain dan mengingkari "Inti Budaya Nusantara" ini, percayalah bahwa Koperasi Syariah 212 ini tidak akan menjadi pembeda sebagai salah satu bagian pembangunan kemandirian ekonomi bangsa...

depkop.go.id
depkop.go.id
2. Sistem dan Transparansi ...

Sebuah gerakan rakyat mutlak perlu sebuah sistem terpadu, semoga saja tim hebat Koperasi Syariah 212 seperti tergambar dari susunan pengurus perdananya tersebut sudah menyiapkannya dengan sangat baik dan berpandangan jauh ke depan. Lalu... transparansi yang selama ini jadi momok menakutkan banyak pihak mutlak harus dijalankan melalui sistem terpadu tersebut, apalagi seperti disampaikan di atas terkait target pencapaian asetnya, koperasi akan melibatkan peran serta jutaan rakyat Indonesia yang harus menyetorkan uangnya. Jangan sampai lah para penggagas dan pengurusnya serta tim intinya tergoda oleh iming-iming harta dan tahta (wanita gausah disebut heu heu) seperti yang marak terjadi di luaran sana...

temanahok.com
temanahok.com
3. Buka Kesadaran, Mengubah Diri dan Kenali Musuh Utama ...

Bukannya Si Bodoh ini mau menggurui, tetapi kerana ini arahnya adalah gerakan arus bawah maka ya harus disampaikan meskipun pastinya para petinggi gerakan ini udah jauuuh lebih paham.

Yang pertama adalah pentingnya membuka kesadaran bahwa sudah sekian lama ini bangsa Indonesia sudah dikhianati, ditipu, dibohongi dan diadu domba oleh sebuah kekuatan besar entah apa, siapa dan bagaimana. Lalu.. dimulai dari para petinggi itu sendiri mulai meng-audit dirinya dan mau mengubah diri jika terasakan bahwa selama ini belum lempeng. Lalu proses batiniah ini ditularkan kepada orang2 lain dengan mengedepankan "rasa" bukan "rata".. heu heu... Lantas dengan tepat melakukan pemetaan situasi untuk mengidentifikasi dan mengenali siapa sebenarnya sang musuh utamanya. Inga.. inga.. kalau gak melalui proses ini secara murni dan konsekuen, bisa-bisa nanti malah keliru mengidentifikasi dan mengenali siapa si musuh utama itu.. kan berabe, alih-alih mau menumbangkan sistem kapitalis seperti disampaikan para petingginya eh nantinya malah temen seperjuangan sendiri yang dimusuhin, diperangin dan dihabisin.. udah salah langkah dan salah strategi, dosaaa pula...

republika.co.id
republika.co.id
4. Gerakan Intelijen, Bukan Sporadis ...

Diyakini si musuh utama ini adalah kekutan sangat besar banget, maka gerakan ini harus dilakukan dengan pola kerja intelijen (kecerdasan) terutama kecerdasan batin yang mengutamakan rasa. Kalau belum-belum sudah berkoar-koar misalnya berteriak-teriak pamer bahwa gerakan ini untuk menumbangkkan sistem kapitalis.. heu heu.. ya gimana.. lha si musuh utama kan bisa saja langsung tau dong dan melakukan gerakan anti melalui deteksi dini. Inga.. inga.. budak-budak dan antek-antek si musuh utama ini sudah menyebar di mana-mana entah itu di dalam sistem negara dan pemerintahan, korporasi, perbankan, telekomunikasi, teknologi informasi, pertanian, kehutanan, pertambangan, energi, asuransi dan masih banyak lagi. Mereka ini sudah menguasai sumber daya manusia, sumber daya alam dan pasar. Sistem ketergantungan sudah mereka ciptakan sejak ratusan bahkan ribuan taon lalu..

Kalo gerakan Koperasi Syariah 212 ini dijalankan dengan sporadis dan terlalu banyak omong koar-koar dan pamer.. ya siap2 aja jadi "roti bantat" atau "layu sebelum berkembang" atau bahkan "killed before life"...

jakartagreater.com
jakartagreater.com
5. Gerakan Harus Dipimpin Seorang Negarawan...

Maaf.. ini bukan bermaksud untuk mengatakan bahwa para petinggi Koperasi Syariah 212 ini bukan para negarawan ya.. tetapi memang gerakan arus bawah seperti ini mutlak dan kudu dan harus dan mau gak mau dan suka gak suka dan gak ada pilian laen kecuwali dipimpin oleh seorang negarawan.. seorang negarawan itu level pencapaian persinggahan hidup baiknya mungkin setingkat di atas ulamawan dan bertingkat-tingkat di atas hartawan. Karena hanya sosok dengan level pencapaian persinggahan seperti itulah yang akan mampu membawa bangsa ini menuju kemandirian ekonomi yang sejati...

101 dokumen pribadi
101 dokumen pribadi
Udah itu aja.. ini sambil nulis juga bingung kok gak ngarti apa yang ditulis.. sambil bertanya pada rumput yang berguyaaaang.... heu heu heu...

Salam 101,

101 dokumen pribadi
101 dokumen pribadi
sumber info:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun