Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Natal Menuju Tobat Berjamaah Umat Kristiani, Sebuah Tawaran Refleksi

23 Desember 2016   13:34 Diperbarui: 23 Desember 2016   14:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momentum Perayaan Natai 2016 tahun ini mau tidak mau, suka tidak suka dan tidak ada pilihan lain bagi umat Kristiani untuk melakukan refleksi bersama di tengah perjalanan ziarah mencari, menuju dan hanya untuk bertemu Tuhan Sang Pencipta, Tuhan Yang Esa, SATU ...

Berbagai macam peristiwa yang terjadi di negeri ini, entah itu peristiwa alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor.. juga kejadian-kejadian permusuhan antar anak negeri.. bagi orang-orang yang maunya hanya mengandalkan logika saja, mungkin ini disebut dengan kebetulan. Tetapi bagi orang-orang yang beriman kepada Tuhan Sang Penyelenggara Segalanya, itu adalah tanda-tanda asal kita mau berpikir jernih dan mau mendengarkan suara hati...

Dari zaman ke zaman, selalu dan selalu ada upaya "gerakan laten" untuk menjauhkan manusia dari Tuhannya dan menawarkan agama dan tuhan palsu yang begitu menggiurkan dan menggoda. Agama palsu berupa sistem global kapitalisme nyata-nyata telah sukses membuat banyak orang sangat tergantung entah itu kepada sistemnya, korporasinya maupun produk-produknya. Sistem ini sangat menguasai baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber pasarnya...

Sikap ego yang beranak pinak sombong dan serakah adalah penyakit batin yang menjadi penyebab mendasar tumbuh suburnya sistem jahat tersebut, yang otomatis menjadi penghalang dan penghambat lahir, tumbuh dan berkembangnya Sistem Pancasila termasuk di dalamnya sistem kemandirian ekonomi yang katanya merdeka ini. Orang-orang yang berciri khas ego, sombong dan serakah dan dalam prilakunya suka mengkhianati, menipu, membohongi dan mengadu domba.. disadari atau tidak telah, sedang dan akan terus menjadi budak-budak dan antek-antek sistem global jahat yang menyiarkan agama palsu dan mengiming-imingi tuhan palsu yakni materialistik. Tidak peduli apa latar belakang dan profesi mereka, entah itu orang2 susah, para pekerja, aparat keamanan, aparat pemerintah dan negara atau bahkan para tokoh agama manapun yang selama ini dianggap pemimpin dan pembina umat...

Natal yang secara umum diartikan untuk memperingati lahirnya Yesus atau Nabi Isa (meski ada pihak yang mempertanyakan kebenaran apakah Yesus lahir tgl 25 Desember) seharusnya mampu menggugah umat Kristiani untuk menemukan hikmah tata nilai, tidak hanya ditunjukkan dengan eforia gegap gempita, pesta pora dan kegembiraan untuk diri sendiri dan kelompoknya saja. Kalau hanya sebatas itu, ya silakan berpuas diri dengan sebuah kemasan alias kotak kosong berbalut kertas kado bagus saja. Apakah itu yang akan dipersembahkan kepada Bayi Yesus? Loh.. katanya umat Kristiani mengimani bahwa Yesus itu datang sebagai Penebus dosa dan Penyelamat manusia, Sang Mesias.. lha gimana kalau yang mau ditebus dosanya dan diselamatkan kok malah pada berpesta pora mengumbar hasrat duniawi? Bukankah seharusnya pada sadar diri selama ini sudah bergelimang dosa lalu mengakuinya, mohon ampun, sujud syukur dan berserah diri.. lalu membangun komitmen untuk selalu tunduk patuh, taat dan berserah diri hanya kepada Tuhan saja?...

dari berbagai sumber (modified)
dari berbagai sumber (modified)
Ada inspirasi dan nasihat dari Buku Suci "berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga".. ini kan bukan berarti umat Kristiani tuh kudu jadi orang melarat, gelandangan atau pengemis. Maknawinya adalah mau mengosongkan diri dari godaan-godaan duniawi, godaan-godaan jahat, godaan-godaan iblis.. sehingga "Ruh" yang memang sejak manusia diciptakan itu sudah menyertai dan bersemayam di singgasana hati setiap insan, tetap dan akan selalu Berkuasa atas pikiran yang sering dikuasai oleh si antichrist... Maka.. ketika "Ruh" itu "blusukan" ke dunia melalui diri Yesus untuk mendamaikan manusia berdosa dengan Tuhannya.. mau tidak mau. suka tidak suka dan tidak ada pilihan lain bagi umat Kristiani untuk menyambutnya dengan pertobatan, entah itu laku tobat pribadi dan terlebih lagi laku tobat bersama-sama atau berjamaah...

Bunda Maria atau Siti Maryam adalah seorang wanita yang sudah dipilih, terpilih dan menjadi oang pilihan di antara seluruh wanita di jagad raya ini. Ia tunduk, patuh, taat dan berserah diri kepada Tuhan untuk mengalami proses  Ilahiah mengandung,  melahirkan dan membesarkan Sang Mesias. Ia tidak pernah berhitung untung rugi duniawi atas kodrat hidupnya dan menjalankan tugas yang diembannya dengan penuh rasa syukur dan sampai tuntas!...

Sekarang semuanya berpulang kepada umat Kristiani sendiri. Mau tampil menjadi umat minoritas yang eksklusif di negeri ini? ya silakaan... Mau menempatkan diri sebagai bagian tak terpisahkan dari bangsa besar ini? ya begitulah seharusnya.. Inga.. inga... segala sesuatunya, termasuk yang sekarang ini dimiliki entah itu keluarga, harta, kedudukan, gelar dan tetek bengek lainnya itu bukan karena dirinya sendiri yang hebat dan kuat, tapi semuanya adalah karena kehendak SANG CINTA dan cuman dititipkan doang ajah. 

Akhir kata... yuuuk banyak-banyak dan semakin banyak menuliskan buku harian nan indah di hati orang lain.. seperti halnya Yesus/Nabi Isa dan Bunda Maria/Siti Maryam juga telah menuliskan Buku Harian supeeeer indah di hati masing-masing, sehingga umat Kristiani dapat tampil sebagai Kitab Suci yang Hidup, yang menyalurkan rahmat kebahagiaan kepada orang lain sesama manusia dan alam semesta ciptaan-Nya. Slalu inget nasihat Bapak saya bwat kami anak2nya ada yg Muslim dan Kristiani: tiap detik tiap waktu adalah ibadah, puasa dan imsyak... tiap langkah penuh SYUKUR, tiap detik penuh CINTA, tiap saat BAHAGIA... semoga...

Tuhan Untuk Semua - Semua Untuk Tuhan

SATU Untuk Semua - Semua Untuk SATU

ONE For All - All For ONE



#Selamat Natal...

101 dokumen pribadi
101 dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun