Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Presiden Kembalikan Hasil Kajian Menpora

26 Februari 2016   18:44 Diperbarui: 26 Februari 2016   18:54 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpra) RI, Imam Nahrawi, seperti diberitakan goaldotcom mengungkapkan telah menyerahkan kajiannya terkait persoalan PSSI dan sepakbola nasional kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), Kamis (25/2) malam. Namun, Presiden Jokowi minta kajian itu untuk direvisi kembali karena masih ada poin-poin yang harus diperkuat dalam kajian tersebut dimana salah satunya terkait proses hukum kasasi yang sedang berlangsung antara PSSI dan Kemenpora di Mahkamah Agung.

"Ya salah satu pertimbangannya masalah hukum itu, karena faktanya mereka belum cabut. Kedua, kami belum mendapat semacam paper apa sesungguhnya langkah-langkah objektif untuk melanjutkan harapan pemerintah dalam mewujudkan reformasi tata kelola sepakbola," kata Imam, saat membuka acara First Journalist Games 2016 di kantor Kemenpora, Jumat (26/2) pagi.

masih ada poin-poin yang harus diperkuat dalam kajian tersebut. Salah satunya, terkait proses hukum kasasi yang sedang berlangsung antara PSSI dan Kemenpora di Mahkamah Agung.

"Ya salah satu pertimbangannya masalah hukum itu, karena faktanya mereka belum cabut. Kedua, kami belum mendapat semacam paper apa sesungguhnya langkah-langkah objektif untuk melanjutkan harapan pemerintah dalam mewujudkan reformasi tata kelola sepakbola," kata Imam, saat membuka acara First Journalist Games 2016 di kantor Kemenpora, Jumat (26/2) pagi.

"Jadi selama ini kan apa sesungguhnya rencana-rencana perbaikan tata kelola sepakbola itu belum kami terima. Yang ada hanyalah menghujat pemerintah, menyalahkan pemerintah, segera mencabut dan sebagainya," tambah Imam.

Lebih lanjut, Imam mengungkapkan perbaikan soal kajian tersebut sudah harus selesai, hari ini. Untuk selanjutnya kembali dilaporkan kepada Presiden Jokowi.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Bayangkan... sampai Presiden Joko Widodo sudah membantu turun tangan pun, Imam Nahrawi masih belum mampu menuntaskan perintah pimpinannya untuk membuat materi kajian. Pertama, bisa jadi dia bingung gimana mau merangkai kalimat indah yang menyenangkan Presiden terkait masalah hukum. Seperti sudah diketahui publik, PTUN dan PTTUN telah memenangkan PSSI dan memerintahkan Menpora untuk "menunda pelaksanaan SK Pembekuan PSSI sampai adanya putusan hukum tetap". Di sini kan jelas-jelas Imam Nahrawi gak patuh pada putusan lembaga peradilan, nyatanya paska putusan itu ia terus bermain tanpa pola bersama tim transisi bentukannya...

Yang lebih menggelikan dan membuat perut mulas adalah pernyataanya "... kami belum mendapat semacam paper apa sesungguhnya langkah-langkah objektif untuk melanjutkan harapan pemerintah dalam mewujudkan reformasi tata kelola sepakbola......... Jadi selama ini kan apa sesungguhnya rencana-rencana perbaikan tata kelola sepakbola itu belum kami terima. Yang ada hanyalah menghujat pemerintah, menyalahkan pemerintah, segera mencabut dan sebagainya"... Tentu saja, yang dimaksud Imam adalah PSSI... Ooooooo, sekarang publik baru tau, kalo Imam ternyata sangat menanti-nanti materi program dari pengurus PSSI untuk langkah perbaikan tata kelolanya... Pertenyeennye: lha sebenernya "Blue Print dan Road Map Reformasi Tata Kelola Sepakbola Nasional" yang selama ini digembar-gemborkan itu Imam bikin gak sih? Atau lemari besi tempat menyimpannya hilang dicuri sama mafia pengurus PSSI? Kalo toh SK Pembekuan dicabut, kan Imam sangat bisa "memaksa" PSSI untuk menjalankan "road map hebat" tersebut... Entahlah.. cuman Imam dan Gatot yang mungkin tau...

Trus ada satu lagi yang juga bikin ngakaaak abis.. Terkait kemungkinan dicabutnya SK Pembekuan, mewakili Imam Nahrawi, Gatot S Dewobroto bilang: "Pada prinsipnya Pak Menteri ingin agar tata kelola ini dibenerin dulu, direformasi dulu. Sehingga kalau PSSI bisa membuktikan ada pembenahan, mungkin dicabut," ujar Kepada Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (25/2/2016) yang ditulis detik. Lha gelinya dimana? Gini loh.. gimana PSSI mau membenahi diri sama mereformasi dirinya kalau lagi "kedinginan"? Tapi.. yang paling aneh sebenarnya ini: Imam Nahrawi minta KLB untuk mengganti para pengurus PSSI mafia yang bahkan proses pemilihan maupun hasilnya gak pernah diakuinya, alias gak ada atawa goib!...

Ya sudahlah... buwat orang kebanyakan, memang sering omongan ato langkah-langkah seorang jenius begitu membingungkan. Biyar kebingungannya berkurang, yuuuk kita ngintip apa yg akan terjadi sambil bertanya pada rumput yang berguyaang ato sama rumput tetangga...

 

Heu heu heu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun