[caption caption="memilah-milah mana "menpora" dan mana "imam nahrawi""][/caption]
Â
"Tuhan Bersemayam di Hati si Miskin", itu perkataan seorang PRESIDEN RI
"Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, Berkepribadian dalam Kebudayaan", itu perkataan seorang PRESIDEN RI
"Indonesia Harus Menjadi Mercusuar Dunia", itu perkataan seorang PRESIDEN RI
"Indonesia Harus Menjadi Poros Maritim Dunia", itu perkataan seorang PRESIDEN RI
"Revolusi Mental Bangsa Indonesia". itu juga perkataan seorang PRESIDEN RI
"Kita Harus Bersatu Untuk Membangun Sepakbola Nasional Menuju Prestasi Puncak", ini mestinya perkataan seorang Menpora RI
Â
Setelah era Bung Karno dan sebagian era Pak Harto, nyaris kita gak pernah menjumpai "menyatunya seseorang dengan jabatan yang diembannya". "Presiden itu ya Bung Karno, Bung Karno itu ya Presiden"... paska reformasi 1998, beberapa orang yang terpilih menjdi Presiden dengan gampang dapat diliat sebagai siapa mereka tampil. Barulah pada sosok Jokowi, sepertinya kita bisa menggantangkan harapan menyatunya kedua hal tersebut, meski masih banyak catatan-catatan yang harus diperbaiki beliau... Pun demikian dengan orang-orang yang terpilih menduduki jabatan-jabatan penting entah itu anggota DPR, pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara termasuk para menteri anggota kabinet...
Lalu... bagaimana dengan orang muda asal PKB yang dipilih Presiden Jokowi untuk mengemban tugas sebagai Menpora, khususnya dalam melayani dan memfasilitasi pembangunan sepakbola nasional menuju puncak prestasi? Sepertinya, untuk memilah-milah mana "Menpora" dan mana "Imam Nahrawi" bukanlah perkerjaan yang sulit... maaf ya, heu heu heu...