Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Suporter Bola, Yuk Berkoperasi (1)

21 Oktober 2015   11:22 Diperbarui: 21 Oktober 2015   15:13 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung Koperasi ini bisa menyediakan segala macam barang dan jasa kebutuhan anggotanya maupun masyarakat, tidak terbatas pada pernak pernik sepakbola tapi bisa dikembangkan lebih luas lagi misalnya barang-barang kebutuhan sehari-hari. Dengan pengelolaan yang baik, bukan tidak mungkin Warung Koperasi tersebut nantinya menjadi besar yang akan memberikan manfaat bagi banyak orang...

Problem "konflik antar komunitas suporter" sampai sekarang masih menjadi momok bagi industri sepakbola nasional. Terkini, tentu saja bisa diliat "betapa berbahayanya" konflik antar kelompok suporter oleh pihak kepolisian, yang pada akhirnya begitu teramat sangat serius mengamankan laga final Piala Presiden yang juga dihadiri oleh Presiden Jokowi. Maka, perlu dibangun ruang dialog yang konstruktif dan produktif antar kelompok suporter. Hal itu sangat bisa dimungkinkan bila diciptakan "rekatan sosial" yang kuat, yakni "rekatan ke-Indonesiaan" dan "rekatan ekonomi (melalui koperasi)"... Oleh karena itu, perlu sebuah sistem yang mengikat antar kelompok suporter tersebut agar bisa bersinergi untuk menguatkan relasi dan bahkan bisa bersama-sama memajukan koperasinya...

Dengan berkoperasi, komunitas suporter nantinya bisa memenuhi kebutuhan aktifitasnya tanpa mengganggu anggaran dapur di rumah, lebih dari itu, akan tercipta habit "paguyuban" yang berciri khas "kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong" yang sangat khas Indonesia. Bukankah meskipun kecil, itu adalah perwujudan semangat nasionalisme dan bela negara dalam arti luas?

Jangan bilang Cinta Indonesia kalau masih saja mengedepankan ego..

Jangan bilang Cinta Persatuan kalau masih alergi dengan perbedaan..

Jangan bilang cinta bini tetangga, bahaya!

 

Udah ah, sekiyan dulu...

heu heu heu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun