Â
[caption caption="Koperasi, Sistem Perekonomian yang paling cocok untuk bangsa Indonesia"][/caption]
Ngomongin suporter sepakbola di Indonesa dari sisi mana saja pastilah menarik. Beberapa tahun belakangan ini masyarakat yang gila bola sukses membangun komunitas yang cukup kuat, satu alasan yaitu memberikan dukungan kepada klub sepakbola kesayangan mereka di kota tertentu. Siapa yang tak kenal Jakmania, Viking, Aremania, Singa Mania, Pusamania, BCS, Pasoepati..... dan tentu saja Bonek! Di antara sekian banyak komunitas suporter tersebut, sudah ada yang mengarah ke hal-hal positif bukan hanya berkreasi menciptakan koreografi kompak dan indah yang dipertontonkan saat tim kesayangannya bertanding, tapi juga mulai menggarap bisnis;.. meski tak dipungkiri ya masih ada saja komunitas suporter yang mengedepankan kekompakan untuk hal-hal yang negatif...
Terbangunnya banyak komunitas suporter sepakbola tentu saja berimbas pada dua sisi. Positifnya, komunitas-komunitas kuat dan kompak tersebut sebenarnya merupakan sebuah potensi modal sosial yang lumayan besar untuk melakukan sesuatu yang positif, entah untuk komunitas itu sendiri, untuk klub yang mereka dukung dan bahkan untuk orang banyak. Negatifnya, ikatan "kedaerahan dan kepentingan kecil" ini tak jarang dimajukan menjadi potensi konflik baik itu antar kelompok suporter maupun kelompok suporter tersebut dengan masyarakat setempat...
[caption caption="Dotrin "TRISAKTI" Bung Karno"]
Proklamator negri kaya raya penuh susu dan madu ini, Soekarno - Hatta, pada dasawarsa pertama paska pernyataan kemerdekaan telah mengeluarkan semacam Doktrin untuk pembangunan karakter bangsa. Bung Karno dengan "Trisakti" dan Bung Hatta dengan "Koperasi"... Dalam perjalanan petualangan melewati usia 70 tahun, kedua hal ini seakan dilupakan dan tenggelam dihempas zaman.
Kembali ke tema suporter bola.... Ciri khas "paguyuban" yang sarat dengan semangat "kekeluargaan, kebersamaan dan gotong royong" perlu ditumbuhkembangkan sehingga menjadi "perekat sosial" yang kuat. Namun demikian, sayang kalau kondisi seperti itu tidak dikelola lebih lanjut untuk baerbagai macam hal yang berguna bagi mereka sendiri, bagi klub maupun bagi orang banyak.
Sebuah pertanyaan refleksi yang mungkin layak untuk dicermati dan ditindaklanjuti serius oleh para pengurus komunitas suporter:
"maukah komunitas suporter berKOPERASI?"
[contoh saja] Dengan semangat komunitas "Sehati & Sepemahaman - Menjunjung Tinggi Prinsip Kesetaraan - Berkarya Sebagai Sebuah Tim", komunitas suporter bisa membuat road map "Warung Koperasi":
[caption caption=""Warung Koperasi" Supporter Sepakbola"]