[caption caption="Selebrasi Gol Boaz!"][/caption]
Tim Nasional Sepakbola Indonesia (Timnas) adalah produk kepentingan nasional dari cabang olahraga sepakbola, makanya benar bahwa seluruh kegiatan persepakbolaan nasional harus bermuara pada Timnas yang tangguh dan berprestasi. Timnas berprestasi tak pelak akan melambungkan nama Indonesia, negeri sarat keragamaan yang kaya raya penuh susu dan madu ini. Nah, dari sini kita semua mestinya bisa memahami, mengapa Negara melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Iman Nahrawi, seorang politikus muda PKB ini begitu amat sangat bersemangat untuk merevolusi persepakbolaan nasional, atau dengan bahasa yang lebih halus akan memperbaiki tata kelola persepakbolaan nasional.. heu heu heu...
Yuuk kita napak tilas sejenak, apa yang sudah dilakukan oleh Mas Menteri dalam kurun waktu 4 bulan ini, yang katakanlah sebagai langkah awal mewujudkan Timnas menjadi juara dunia di masa datang:
- Membekukan PSSI
- Membentuk Tim Transisi
- Mengambil alih tupoksi kepengurusan PSSI dan melimpahkannya kepada Tim Transisi
- Meminta institusi POLRI untuk tidak memberikan rekomendasi seluruh gelaran hajatan sepakbola yang diselenggarakan PSSI
- (akan) Menggulirkan Liga Profesional secepatnya, dengan atau tanpa peran PT Liga Indonesia
- Menggelar Piala Kemerdekaan yang diikuti 24 klub Divisi Utama PSSI (sedang berjalan)
- (katanya) sudah menyiapkan Road Map Tata Kelola Persepakbolaan Nasional ... heu heu heu...
- (katanya) daftar mafia sudah di tangan Tim Transisi, tinggal diciduk doang ajah...
- (katanya) FIFA akan segera mengirim delegasi ke negeri ini...
- .............................
Trus, apa yang sudah dilakukan para pesakitan pengurus PSSI yang tidak diakui oleh Menpora bahkan sejak konggres berlangsung?
- (entah serius ato cuman mau nyari sensasi) Mencoba menemui Mas Menteri beberapa kali namun gayung gak bersambut
- Mencoba menjadwal ulang QNB League namun lantas dibatalkan karena gak dapat rekmendasi dari kepolisian yang memang sudah satu kata dengan Mas Menteri
- Mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri atas surat pembekuan PSSI oleh Mas Menteri
- Menginformasikan kondisi persepakbolaan nasional terkini kepada AFC dan FIFA di mana PSSI menginduk
- ............................
[caption caption="Mas Menteri sama Presiden PSSI"]
 Lalu, apa saja hal2 penting yang terjadi yang disebabkan entah itu oleh Mas Menteri maupun para pengurus PSSI pesakitan ini?
- Para pelaku sepakbola nasional berduka, karena pekerjaan utama mereka hilang lenyap ditelan asap dupa
- Anak-anak sampai dengan para remaja sementara kudu membekukan mimpi mreka menggeluti jagad raya sepakbola
- Sepakbola Indonesia dikasih sanksi oleh FIFA
- Pengadilan Negeri mengabulkan gugatan PSSI
- Mas Menteri mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi
- Paska putusan ini, PSSI masih diblokir untuk menjalankan aktivitas organisasinya
- Sementara itu Mas Menteri dan Tim Transisi tetap melenggang dengan kegiatan mereka
- Intinya, sekarang ini bola sepenuhnya ada di tangan Mas Menteri.. terserah ia mau memainkan dengan gaya dan strategi apa saja, ga ada urusannya sama PSSI ....
....... bentar ya, tak nyruput kupi item kenthal manis sama ngisep sahabat sejati musuh para pejuang kesehatan jantung .......
Peta sederhana di bawah ini mungkin bisa jadi acuan, apakah kita yakin kalo Mas Menteri mampu memimpin Revolusi Sepakbola Nasional atau ternyata cuman jago bergaya doang ajah:
- Belum ketahuan mau dibawa ke mana dan seperti apa gambaran masa depan sepakbola nasional (mana Road Map nya Mas?)
- Di awal sebelum membuat keputusan membekukan PSSI, Mas Menteri lupa menggalang dukungan dari mayoritas pelaku sepakbola nasional, AFC dan FIFA
- Mas Menteri cuman mengandalkan niat baik dan rencana besar dengan pendekatan kekuasaan
- Mas Menteri belum siap dengan jejaring baik finansial maupun sektor terkait lainnya
- Mas Menteri telah membunuh dapur para pelaku sepakbola nasional, karena belum menyiapkan rencana yang harusnya berjalan paralel dengan dimulainya revolusi
- Mas Menteri dan segenap jajarannya terlalu banyak mengumbar janji dan rencana... akan... akan... akan...
- ...........................
- Ini penting bangets: Mas Menteri mejadi orang pertama di garis depan yang mengesampingkan produk pengadilan, padahal sebagai representasi negara harusnya ada di garda depan praktek dan prilaku penegakan hukum, kepastian hukum dan perlindungan hukum..
- Mas Menteri lupa menyiapkan sebuah payung hukum yang kuat untuk proyek revolusi sepakbola nasional, seharusnya beliauwnya sedari awal diangkat jadi pembantu Presiden, merancang dan menggolkan ke parlemen, Undang-Undang Tata Kelola Sepakbola Nasional...
- heu heu heu....
Jadi sebenarnya... Apakah perlu sebuah REVOLUSI SEPAKBOLA NASIONAL? Ataukah sejatinya cuman perlu HARMONISASI SEPAKBOLA NASIONAL?
Untuk tau jawabannya, yuuk kita bertanya pada rumput yang bergoyang... pada rumput tetangga ... pada bini tetangga.. atau pada ki joko bodol...
Udah dulu ach... ndazku mumet.. ndazmu piye?
Heu heu heu......
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H