Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Final AFF U19: Mematikan Strategi Vietkong-Rambo di Kurusetra Delta!

22 September 2013   08:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_267933" align="aligncenter" width="505" caption="final aff u19 indonesia vs vietnam (tribunnews.com)"][/caption]

Ketika mentari telah membenamkan dirinya .. ketika jam sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB ... Gelora Delta Sidoarjo tak pelak akan menjadi medan kurusetra laga final AFF Cup U19, setelah di semifinal Garuda 19 sukses menggulung Timor Lorosae 2-0  dan "Arsenal Asia" "Vietkong-Rambo" Vietnam berhasil menghentikan Laos 1-0. Kedua Timnas Muda kebanggaan masing-masing warga negaranya akan bertempur dan berjuang menjadi yang terbaik di Asia Tenggara ...

Skenario final ideal Indonesia-Vietnam ini nyaris berantakan ketika pada laga pamungkas di penyisihan grup B Evan Dimas dan timmembers lainnya sempat tertinggal 0-1 di paruh waktu pertama sebelum berhasil memaksa hasil seri di babak selanjutnya dan mengantarkan Pasukan Kebanggaan Malaysia segera berkemas pulang ke negaranya. Maka, setelah berhasil melewati masa kritis ini seperti sudah diprediksi sebelumnya Garuda 19 relatif lebih mudah menyingkirkan adik tirinya di babak empat besar ...

Pastinya tak ada yang menyangkal dengan kedigdayaan Vietnam yang menyapu bersih seluruh 6 laga sepanjang babak penyisihan sampai laga semifinal. Rekor fantastis yang ditorehkan tim yang didominasi para pemuda jebolan Akademi Arsenal dan bersama-sama menimba ilmu selama 6 tahun ini tentunya patut diberi perhatian khusus oleh para anggota skuad Garuda 19 di bawah arahan Indra Sjafri. Sosok Indra Sjafri, pelatih yang kerana kualitasnya tetap dipercaya meski ia adalah pelatih yang juga dipakai jasanya pada masa kepengurusan yang baru saja berlalu, pastilah sudah menganalisa kekuatan dan kelemahan Vietnam serta meramu strategi tepat untuk mengambil peluang mengalahkannya ...

Kekuatan tim Vietnam terletak pada pemahaman seni bermain sepakbola sederhana dan efektif serta dimainkan sebagai sebuah kesatuan tim. Kalau kita perhatikan, sangat jarang sekali pemain Vietnam mendribel bola memaksakan diri dengan gerakan sulit dan rumit berupaya melewati hadangan 3-4 pemain lawan. Jarak antar pemain dan antar lini pun cukup rapat, maka penempatan posisi ini sangat mendukung pola bermain umpan-umpan pendek satu dua sentuhan lalu menusul ke jantung pertahanan lawan atau skenario merangsek lewat sayap dilanjutkan dengan umpan silang yang efektif. Sementara itu, kalau mereka diserang dengan tekanan tinggi bertubi-tubi tapi bukan serangan yang ngawur sporadis, akan terlihat kelemahan mereka yang mudah panik dan menendang bola sekehendak kaki saja ...

Mencermati 6 laga yang sudah dilakoni pasukan Garuda 19, tampaknya Indra Sjafri tetap akan memainkan komposisi dan gaya ketika mengalahkan Timor Leste di semifinal. Tidak bisa kalau skuad ini dipaksakan untuk memainkan gaya tiki taka ala Barcelona atau menjiplak gaya permainan Vietnam. Kedisiplinan para pemain pertahanan, konsistennya level permainan kapten Evan Dimas sebagai pengatur ritme permainan dan lebih efektifnya pergerakan trisula penyerang akan menjadi kunci kemenangan Garuda 19, mengingat beberapa kebiasaan tidak efektif selalu saja dilakukan oleh sebagian seniman pejuang sepakbola muda belia ini. Maka kalau ingin memenangkan pertandingan nanti malam, setidaknya beberapa catatan ini mutlak harus diperhatikan:

  • Satu: Rapatkan jarak antar lini maupun antar pemain. Jauhnya atau bahkan putusnya jarak ini akan menjadi menu kesukaan para pemain Vietnam untuk mengembangkan gaya khasnya.
  • Dua: Jalankan taktik man to man marking sejak lawan menguasai bola di daerahnya sendiri. Di kala salah satu salah dua pemain lawan begitu menguasai bola di daerah berbahaya, jangan segan-segan untuk mengeroyoknya dengan tetap memperhatikan level pertahanannya. Pun demikian, ketika salah satu pemain kita dikeroyok, maka harus segera dibantu jangan cuman menonton di jarak paling dekat 10 meter.
  • Tiga: Khusus untuk tim penyerang Ilham Udin, Maldini dan Mukhlis atau Dinan, harus menahan diri untuk bernafsu selalu harus kudu mendribel bola harus melewati 3-4 pemain lawan. Lakukan pergerakan mendribel ini pada saat-saat tertentu yang menguntungkan saja untuk menusuk pertahanan atau mencari potensi dilanggar lawan ...
  • Empat: Lakukan pergerakan dengan atau tanpa bola yang sederhana tapi efektif, kurangi pergerakan sulit dan rumit yang membuat capek dirinya sendiri atau rekan-rekan setimnya.
  • Lima: dan ini sangat penting... lesakkan gol ke gawang Vietnam lebih banyak daripada lawan bikin gol ke gawang Garuda 19 ...

Akhir kata ... Ayo! Dengan spirit one heart - equal - play as a team, matikan strategi Vietkong-Rambo dan angkatlah piala kemenangan dengan penuh kebanggaan serta hantarkan Arsenal Asia pulang ke negaranya dengan kalungan pinggat perak! Jangan hiraukan sisa-sisa gerombolan yang tidak senang dengan damai dan bersatunya insan pecinta sepakbola nasional ini. Tidak usah menang banyak, sekor 2-1 saja sudah cukup untuk mempersembahkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat pecinta asli sepakbola nasional...

Udah dulu ach... mau betulin pager yang pada copot di sebelah deket rumah tetangga ..

Heu heu heu ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun