Heu heu heu...
Sambil nyruput kopi item agak kental..ditemani hisapan sahabat setia musuh para pejuang kesehatan jantung...
Dalam coretan-coretan sederhana dan komen2 gw termasuk salah satunya artikel tgl 05 Sep 2011: "Pakde Djohar, Dahulukan Yang Utama", dalam hubungannya dengan Tim Nasional Indonesia, sering ditekankan tentang pentingnya bangunan relasi segitiga yang harmonis di antara para pemain, klub-klub dan PSSI... Pastinya, bila ingin membentuk sebuah tim nasional yang baik dan benar, maka hal mendasar itu tidak boleh ditinggalkan. Pembentukan sebuah tim yang diklaim sebagai tim nasional tetapi melupakan bangunan relasi tersebut, bolah boleh saja kita sebut timnaas ato tim kacang goreng yang jelas bukan timnas!...
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/05/pakde-djohar-dahulukan-yang-utama/
Harmonisasi menuju pembentukan Tim Nasional Indonesia...
Tim Nasional Indonesia adalah wujud nyata pemenuh miniatur kepentingan nasional didalam lingkup bal-balan. Ketika organisasi PSSI dan kompetisi berjalan dengan normal, maka tugas dan kewenangan membentuk timnas tentu sepenuhnya dimiliki oleh pengurus PSSI bidang terkait. Dalam keadaan kisruh dan konflik organisasi dan kompetisi ini, mutlak pengurus PSSI yang membidangi timnas tidak akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka sudah menjadi kebutuhan mendesak jika sebagian fungsi dari pengurus PSSI harus dijalankan oleh pihak lain.
Meski 'bocoran' hasil JC PSSI Meeting semalam telah beredar dengan berbagai versi tergantung siapa yang bicara dan serentak beberapa rekan kompasianer langsung menggelar pesta kemenangan..heu heu heu... sebaiknya kita tunggu rilis resmi agar semua pihak dapat mengetahui isi sebenarnya dari dokumen Minutes of Meeting-nya
Tetapi satu hal yang sudah jelas disampaikan oleh kedua belah pihak adalah "harmonisasi soal timnas menjadi tugas JC".. Kalo kita coba menggali deskripsi tugas JC soal harmonisasi timnas ini, pasti masing-masing punya pendapat dengan cara pandangnya, berikut salah satunya:
#1) Mencairkan relasi yang beku, membasahi relasi yang kering bahkan menghidupkan relasi yang mati di antara para pemain, klub-klub dan pengurus PSSI.....> JC menjadi mediator yang tidak memihak.
#2) Merumuskan langkah-langkah menuju pembentukan sebuah Tim Nasional Indonesia yang baik: merekomendasikan perlu/tidaknyanya kocok ulang tim pelatih dan ofisial yang dapat diterima seluruh pihak, mekanisme pemanggilan para pemain, syarat dan ketentuan yang berlaku.
#3) Untuk selanjutnya, pelaksanaan teknis termasuk pemilihan pemain menjadi kewenangan tim pelatih dan pelaksanaan pendukung lainnya menjadi kewenangan pengurus PSSI yang terkait.
#4) "Kondisi aneh" ini akan berjalan sampai dengan digelarnya hajatan konggres pada minggu ketiga bulan November mendatang. Setelah konggres, maka soal timnas sepenuhnya menjadi kewenangan pengurus PSSI bidang terkait.
#5) KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Akhir kata....
Ini mau disebut plintiran..silakaaan..
Kiranya alam semesta akan mendukung harapan terjadinya persatuan keluarga besar bal-balan nasional yang setahun ini udah terpecah belah tercerai berai carut marut hancur lebur porak poranda acak adut.. kiranya juga alam semesta tidak akan mendukung keinginan terpeliharanya perpecahan ini ato pembumihangusan pihak-pihak yang berbeda pendapat ato selama ini dianggap musuh...
Bravo Sepakbola Nasional!
Salam Plintir!
Heu heu heu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H