Mohon tunggu...
Justin Alfret Jaflean
Justin Alfret Jaflean Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa

Hanya seorang pemuda desa pesisir yang harapannya sebanyak butiran pasir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Pendusta

9 September 2024   20:39 Diperbarui: 9 September 2024   20:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup terasa berat jika kita terus bersungut-sungut 

terasa keras kepada orang yang jiwanya lemah lembut

Hidup terasa menyengat saat emosi tersulut

terasa menjijikan saat aib berpindah dari mulut ke mulut

Kita suka malam tapi tidak dengan kegelapan

Suka menyendiri tapi tidak dengan kesepian

Suka hujan tapi tidak dengan kedinginan

Suka senja tapi tidak dengan penantian

Akalmu mungkin menilai ini hanyalah kata 

Tapi percayalah kita ini manusia pendusta

Diberikan mata untuk melihat

Malah memata-matai 

Diberikan mulut untuk berbicara

Malah mengata-ngatai 

Kita semua manusia- manusia pendusta

Yang merasa punya kuasa

Padahal hanya manusia-manusia biasa 

Yang tak luput dari dosa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun