Sebagian wilayah Maluku dinyatakan sebagai wilayah beriklim tropis basah (humid tropics). Penciri utama iklim di wilayah ini adalah curah hujan. Provinsi Maluku memiliki curah hujan yang tinggi, terutama di bagian selatan dan tengah. Curah hujan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
PENYEBAB CURAH HUJAN TINGGI DI MALUKU
Letak geografis:
Maluku terletak di wilayah khatulistiwa, yang menerima sinar matahari sepanjang tahun dan memiliki penguapan tinggi.
Angin muson:
Angin muson barat yang bertiup dari bulan November hingga April membawa uap air dari Samudra Hindia dan Pasifik, menyebabkan hujan lebat di Maluku.
Topografi:
Pegunungan di Maluku menyebabkan udara lembap nai dan mengalami pendinginan, sehingga terjadi kondensasi dan hujan.
Arus laut:
Arus laut hangat di sekitar Maluku, seperti Arus Lintas Ekuator, membawa uap air yang meningkatkan curah hujan.
DAMPAK CURAH HUJAN TINGGI DI MALUKU
Banjir dan longsor:
Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir dan longsor, terutama di daerah dengan lereng curam dan drainase yang buruk.
Kekeringan:
Meskipun curah hujan tinggi, Maluku juga mengalami kekeringan di beberapa wilayah, terutama di musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat infiltrasi air ke dalam tanah dan kurangnya infrastruktur irigasi.
Tanah longsor:
Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan tanah longsor, yang dapat merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan penduduk.
Meningkatnya risiko penyakit:
Curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air, seperti diare dan malaria.
Meningkatnya keanekaragaman hayati:
Curah hujan yang tinggi mendukung keanekaragaman hayati di Maluku, dengan hutan hujan yang kaya akan flora dan fauna.
UPAYA MENGATASI DAMPAK CURAH HUJAN TINGGI
Peningkatan infrastruktur:
Pembangunan sistem drainase yang baik, bendungan, dan tanggul untuk mencegah banjir dan longsor.
Konservasi hutan:
Melindungi hutan untuk meningkatkan infiltrasi air dan mencegah erosi tanah.
Peningkatan kesadaran masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi air dan mitigasi bencana.
Peningkatan sistem peringatan dini: Membangun sistem peringatan dini untuk memberikan informasi tentang potensi banjir dan longsor.
Curah hujan tinggi di Maluku merupakan fenomena alam yang perlu dikelola dengan baik untuk meminimalkan dampak negatifnya dan memanfaatkan potensi positifnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H