Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus pagi ini meninggalkan Indonesia untuk menuju ke Papua Nugini setelah menjalani agenda apostolik di Jakarta sejak Selasa (3/9) hingga Jumat (6/9).Â
PESAN PAUS FRANSISKUS
Perdamaian dan persatuan:
Paus Fransiskus menekankan pentingnya perdamaian dan persatuan di Indonesia, sebuah negara dengan beragam suku, agama, dan budaya. Ia menyerukan dialog dan toleransi antar umat beragama.
Keluarga dan pendidikan:Â
Paus Fransiskus juga berbicara tentang pentingnya keluarga dan pendidikan dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Ia mendorong orang tua untuk mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai moral dan spiritual.
Melindungi lingkungan:Â
Paus Fransiskus juga menyoroti pentingnya melindungi lingkungan dan mengatasi perubahan iklim. Ia menyerukan tindakan nyata untuk menjaga bumi bagi generasi mendatang.
KESAN PAUS FRANSISKUS
Keramahan dan keramahtamahan:
Paus Fransiskus terkesan dengan keramahan dan keramahtamahan rakyat Indonesia. Ia merasa diterima dengan hangat dan penuh kasih sayang.
Keberagaman dan toleransi:Â
Paus Fransiskus juga terkesan dengan keberagaman dan toleransi di Indonesia. Ia melihat bagaimana berbagai agama dan budaya hidup berdampingan secara damai.
Potensi dan harapan:Â
Paus Fransiskus melihat potensi besar dan harapan di Indonesia. Ia percaya bahwa Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia dalam membangun masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia meninggalkan kesan positif dan menginspirasi banyak orang. Pesan-pesannya tentang perdamaian, persatuan, keluarga, pendidikan, dan lingkungan hidup terus relevan dan penting bagi masyarakat Indonesia.
Paus Fransiskus juga berkata:
"Berjanjilah pada dirimu sendiri, seburuk apapun orang memperlakukanmu jangan pernah menjadi orang jahat, tetaplah berbuat baik."
"Mari kita belajar hidup dengan kebaikan, mencintai mereka semua, bahkan ketika mereka tidak mencintai kita."
"Menangis lebih baik daripada marah, karena marah menyakiti orang lain sementara air mata diam menembus jiwa dan membersihkan hati."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H