Mohon tunggu...
Martin Rikiwi
Martin Rikiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Amrih Dalem Minulya Gusti

Saya hanyalah anak manusia yang masih terus belajar untuk menjadi manusia sepenuhnya dengan cara terus belajar memanusiakan manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Siapkan Jalan Untuk Kedatangan Tuhan

12 Desember 2021   09:54 Diperbarui: 12 Desember 2021   10:00 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 12 Desember 2021. Minggu Gaudete.

Lukas 3:10-18

Saudara yang terkasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan itu banyak macamnya. Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada bapak-bapak, maka pertanyaan "bagaimanakah menyambut kedatangan Tuhan dalam Natal?", maka bisa jadi jawaban yang didapat adalah membuat kandang Natal dan pohon Natal di rumah. Bisa jadi pula pertanyaan yang sama dilemparkan kepada para ibu, maka jawaban yang akan kita dapatkan adalah membuat beraneka macam kue Natal di rumah dan belanja kebutuhan rumah untuk menyambut para tamu. Pun pertanyaan "bagaimanakah menyambut kedatangan Tuhan dalam Natal?" dapat kita tanyakan kepada anak-anak. Bisa jadi mereka akan menjawab, "dengan memakai baju dan sepatu baru.

Saudara-saudari terkasih yang baik, tidak ada yang salah dengan itu semua. Natal memang mendatangkan sukacita. Natal memang mendatangkan senantiasa dekat dengan kegembiraan dan harapan. Hari ini pun sukacita itu telah datang dan nampak kepada kita melalui Minggu Adven ketiga yang merupakan Minggu Gaudete. Bersukacitalah! Itulah ajakan Gereja kepada kita semua. Kita diajak untuk bersukacita karena kedatangan hari kelahiran Tuhan Yesus sudah semakin dekat. Semakin dekat kita dengan Natal, semakin dekat pula kita penyelamat kita. Layaknya sepasang orang tua menantikan kelahiran anak yang masih ada di dalam kandungan, begitu pulalah kita sekalian selayaknya bersukacita menantikan kedatangan Tuhan Yesus melalui peristiwa Natal.

Umat yang baik, semua persiapan jasmani seperti kue Natal, kandang Natal, dekorasi rumah, baju dan sepatu baru tidaklah salah. Itu semua dapat kita maknai sebagai gambaran pembaruan hati kita menyambut kedatangan Tuhan. Namun yang jauh lebih penting sebenarnya adalah mempersiapkan hati kita agar ketika Tuhan datang, hati kita telah siap menerima kedatangan Tuhan. Yang seharusnya kita upayakan pertama-tama adalah membuka hati kita agar ketika Tuhan datang, Tuhan merasa nyaman untuk berlama-lama duduk bercerita di dalam hati kita. Oleh sebab itu bersihkan dan bukalah hati kita kepada Tuhan. Kita upayakan agar hati kita benar-benar layak dikunjungi oleh Tuhan sendiri. Kita siapkan hati kita, agar hati kita menjadi hati yang layak untuk menjadi rumah bagi Tuhan. Percayalah, semakin lama Tuhan nyaman tinggal di dalam hati kita, semakin berlimpah pula rahmat dan berkat yang akan kita terima.

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, pertanyaan besar yang dapat kita ajukan adalah "bagaimanakah caranya agar aku dapat mempersiapkan diri dan hati dengan baik untuk kedatangan Tuhan?". Jawabannya adalah dengan menerimakan sakramen tobat. Jawaban yang sangat mudah untuk dikatakan, namun akan menjadi sangat sulit bagi sebagian orang. Ya, dengan menerima sakramen tobat, kita membersihkan hati dan hidup kita dari noda dosa. Dengan sakramen tobat kita memberikan tempat yang terbaik bagi Tuhan di dalam hati kita. Dengan rahmat sakramen tobat, kita bersihkan dan damaikan hati kita.

 Jadi, mari kita sambut kedatangan Tuhan yang semakin dekat dengan sungguh-sungguh dan sukacita.

Semoga demikian.

Dikasihilah Hati Kudus Yesus di seluruh dunia, selama-lamanya.

Fr. Dkn. Martinus Rikiwi Setiaji, MSC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun