KENDAL- Program bekam yang diselenggarakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT UIN Walisongo di Desa Kebonsari telah menarik perhatian masyarakat setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN untuk memberikan manfaat kesehatan kepada warga desa secara gratis. Bekam sendiri dikenal sebagai terapi yang bisa meningkatkan aliran darah. Hal ini terbukti dari jurnal yang diterbitkan oleh Complementary Therapies in Clinical Practice. Jurnal tersebut menunjukkan terapi bekam mampu meningkatkan aliran darah, mengurangi peradangan, serta melonggarkan jaringan di bawah area bekam. Ketika aliran darah dalam tubuh lebih lancar, keluhan-keluhan penyakit pun dapat membaik secara alami.
Proses terapi bekam ini tidak memakan waktu yang lama dan cukup efisien jika ingin melakukannya, yaitu cukup 30 Menit dan jarak waktu melakukan 1 bulan sekali saja. Walaupun setiap hari Sabtu mahasiswa KKN Posko 14 UIN Walisongo membuka bekam gratis dan lebih dari 10 warga desa yang mendaftar, namun harapan mereka bukan hanya beberapa yang bisa merasakan pengobatan alternatif ini, melainkan separuh warga desa bisa merasakan bekam sehingga mereka mengadakan Bakti Sosial Bekam secara khusus dengan jumlah Terapis yang lebih banyak.
Mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan bekam berasal dari Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Walisongo dijamin telah mendapatkan sertifikasi bekam, sehingga dapat dipastikan bahwa proses bekam dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Khohalli Yahya, Azhar Pahlevi, Naufal Risky Hardiansyah merupakan Mahasiswa berkompeten dalam bekam yang telah berpartisipasi bersama mahasiswa KKN Posko 14 yaitu Triana Vera untuk Baksos di Desa Kebonsari. Mahasiswi Posko 14, Triana Vera, menyampaikan bahwa tujuan dari program bekam ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui metode tradisional yang terbukti efektif. "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Desa Kebonsari dalam menjaga kesehatan mereka," ujar Vera.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk interaksi positif antara mahasiswa KKN dengan masyarakat, sehingga terjalin hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara mahasiswa dengan masyarakat setempat. "Badan dibuat tidur langsung nyenyak semalaman padahal biasanya sering kebangun" Ujar Ibu Lurah Desa Kebonsari. Respon positif masyarakat yang sudah menerima bekam menjadi bukti bahwa progam berjalan dengan sangat baik. Antuas warga yang baik memberikan kebahagiaan bersama dan kegiatan yang nyata berdampak positif untuk kesehatan warga Desa Kebonsari. Seperti yang diinginkan bersama kesehatan sangat penting untuk selalu di perhatikan karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H