Mohon tunggu...
Just Pensies
Just Pensies Mohon Tunggu... Swasta -

apa iya ini aku???

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana = Identitas Tanpa ID-card

18 Februari 2012   03:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_171837" align="aligncenter" width="300" caption="jendelagertak.blogspot.com"][/caption]

Hari Jumat, 17 Februari 2012 dari jam 19.00 saya mendapatkan kesempatan menonton press screening film Negeri 5 Menara dari sini. Film yang diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi ini menceritakan Ashabul Menara seperti diceritakan Mas Choirul Huda di sini. Saya sangat terkesan dengan pesan yang dibawakan dalam film. Tentu saja saya pun sudah lebih dulu membaca novelnya sehingga dapat mengikuti alur film dan mengerti bahwa beberapa bagian novel tidak ditampilkan dalam film tersebut.

Dua puluh kompasianer diundang dalam acara yang diselenggarakan di Blitzmegaplex, Mall Pacific Place Jakarta tersebut. Nama-nama yang sudah tidak asing di kompasiana hadir. Beberapa orang saya tahu. Ada Mas Choirul Huda, Om Wijaya Kusuma, Mbak Dessy, Pak Dicky, dan Pak Rifki. Yang lain, saya tidak tahu. Namun, semuanya terkesan kompakdan meriah, bahkan hingga waktu pulang. Mereka terlihat akrab satu sama lain dalam pembicaraan, baik membahas film maupun hal-hal lain.

Saya sendiri adalah kompasianer yang sekedar cukup terlihat kadang-kadang di blog. Tulisan saya pun baru beberapa, tidak banyak, bahkan bisa dikatakan sedikit sekali. Maka, saya gembira bisa ikut acara semacam itu karena bisa berkumpul bersama kompasianer yang lain. Saya merasa menjadi bagian dari mereka. Meskipun kadangkala saya sekedar nyempil di kerumunan karena belum banyak teman kompasianer yang saya kenal. Beberapa orang berkenalan dengan saya pada acara-acara bersama semacam itu. Namun, karena saya bukan penulis yang aktif, saya pun mudah terlupakan.

Kompasiana, menurut pengalaman dan pandangan saya, adalah sebuah identitas. Tanpa harus memakai ID-card pun, sesama kompasianer akan merasa dipersatukan. Dalam acara itu, saya merasa gembira ketika tahu orang di sebelah saya juga nge-blog di kompasiana. Sekelompok orang akan menjadi lebih dekat karena kesamaan. Dalam kompasiana, kesamaan itu ada pada kegemaran menulis atau nge-blog. Bisa jadi, posting-nya tidak sering tetapi rajin menulis komentar. Bisa jadi pula, tulisannya menginspirasi banyak orang sehingga mereka ingin mengenal penulis. Interaksi semacam itu menjadikan kompasiana identitas bagi kelompok penulis.

Acara-acara yang digelar kompasiana menyatukan kompasianer dalam sebuah keyakinan akan kesamaan. Keyakinan itu pula semakin menguatkan identitas, baik di dalam diri sendiri maupun dalam kebersamaan. Antar-kompasianer dapat menjadi teman, dan bahkan saudara, ketika berjumpa satu sama lain. Antar-kompasianer akan memberitahukan atau mengajak kompasianer lainnya untuk mengikuti sebuah acara yang mengundang kompasianer. Itu juga yang terjadi dalam acara Nonton Bareng Film Negeri 5 Menara tersebut. Maka, tidak mengherankan akan adanya keriuhan, keramaian, kekompakan, dan keakraban ketika para kompasianer ini bersua.

Salam KOMPASIANA!!! ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun