"Menulis itu menyembuhkan", kata Ahmad Fuadi pada salah satu sesi Kompasiana Blogshop Telkomsel di Jakarta hari ini, 29 Oktober 2011. Menurut penulis buku "Negeri 5 Menara" dan "Ranah 3 Warna" ini, ada banyak ceirta yang pada masa lalu terpendam dari kehidupannya. Menulis, baginya, adalah proses pencapaian akan banyak hal yang kini diraihnya. Cerita-cerita yang dahulu terpendam dapat dibagikan kepada semakin banyak orang.
Pesan dari salah satu gurunya di Pondok Pesantren Gontor menjadi semangatnya untuk menulis. Manusia yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Kalimat itu melecutnya untuk menjadi penulis yang berbagi dengan pembacanya. "Bermanfaat bagi keluarga dan teman-teman itu pasti dan sudah diulakukan, tetapi bagaimana saya lebih bermanfaat bagi lebih banyak orang."
Ahmad Fuadi mengakui bahwa tiap hari ia (hanya) menulis selama 1 jam. Hampir tanpa disadarinya, selama satu setengah tahun, tulisannya sudah menjadi sebuah buku. Maka, yang diperlukan dalam menulis adalah konsistensi yang dijiwai oleh niat awal dalam menulis. Niat awal ini menggerakkannya membuat topik tulisan yang dekat dengannya. Setelah itu, ia melakukan riset dan mencari referensi yang berguna untuk menyusun tulisannya. Konsistensi untuk menulis membantunya menghasilkan karya yang bermanfaat bagi banyak orang.
MARI BERBAGI, MARI MENULIS!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H