Mohon tunggu...
Jusrawati
Jusrawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kasus Etika Bisnis Versus Profit, di Manakah Posisiku?

17 Oktober 2021   09:34 Diperbarui: 17 Oktober 2021   09:37 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Jusrawati

Nim: 210903501006

Kelas: A

Mata Kuliah: Pengantar Manajemen

MID TES

Tema: "Studi Kasus Etika Bisnis Versus Profit, Dimanakah Posisiku?"

Pada tahun 2028 saya ditunjuk sebagai presiden direktur perusahaan di bidang pertambangan dan energi yang didirikan oleh Kakek saya sejak 50 tahun  yg lalu, menggantikan Ayah saya yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Walau demikian, ayah saya masih terlibat di struktur organisasi perusahaan dengan jabatan komisaris direktur bersama 2 paman saya di dewan komisaris. Sebagaimana umumnya perusahaan keluarga, sebagian besar posisi di struktur organisasi perusahaan saya diisi oleh keluarga dan kerabat saya yang sebagian besarnya tidak memiliki kompetensi yang cukup. Saya ditugaskan oleh dewan komisaris untuk mencapai target profit 300% di tahun pertama jabatan saya. 

Target saya selanjutnya adalah memperluas daerah eksplorasi mineral dan tambang ke daerah lain dengan cara bergabung di perusahaan saya. Selama ini, perusahaan tambang saya mengeksplorasi mineral di daerah pelosok Kalimantan sehingga perusahaan saya sering berurusan dengan masyarakat adat terkait hak eksplorasi dan eksploitasi di daerah tersebut. Perusahaan saya telah berurusan dengan masalah hukum sejak 30 tahun lalu, aktivis lingkungan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beserta masyarakat adat telah melakukan protes terkait aktivitas eksplorasi dan eksploitasi tambang dan mineral di daerah tersebut karena aktivitas tersebut dinilai mengganggu ekosistem lingkungan, mengganggu hak-hak masyarakat adat, dan menciptakan pencemaran lingkungan.

Hal ini berdampak pada perusahaan akibat protes dari masyarakat. Oleh sebab itu, saya beranggapan untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan cara Utilitarian Approach yaitu suatu tindakan harus berdasarkan pada konsekuensinya karena saya harus mengikuti cara-cara yg terdapat serta memberikan manfaat khususnya pada masyarakat dan tidak membahayakan serta memberikan kenyamanan. Sehingga, maka dari itu saya memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan sosial masyarakat yakni meningkatkan etika bisnis saya seperti memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk pendidikan kesehatan, infrastruktur, wadah usaha, atau hal-hal yg dibutuhkan masyarakat setempat, tidak membuang limbah sembarangan, mencegah penggunaan bahan yang berbahaya, mencegah polusi dan lain-lain.

Agar dapat menjalankan proses penyebaran eksplorasi mineral dan tambang guna memperlancar penyebaran, saya berasumsi untuk melakukan interaksi terhadap masyarakat di daerah tersebut. Selain itu, saya juga mendapat tekanan terkait masalah ini dimana pihak internal yaitu perusahaan yg mempekerjakan saya adalah salah satu dewan komisaris yaitu ayah saya sendiri dan di sisi lain pihak eksternal terkait aktivitas operasional perusahaan saya. Dalam hal ini saya menjalankan etika bisnis dalam perusahaan yg memiliki manfaat seperti memberikan citra positif dan nilai lebih tinggi bagi perusahaan serta meningkatkan motivasi untuk semua pihak yg terlibat.

PERTANYAAN

Hal-hal apa saja yg menjadi masalah pada kasus di atas!

Jelaskan apa yg anda lakukan pertama kali sebagai seorang presiden direktur terkait masalah ini? Di satu sisi, ada tekanan dari pihak internal perusahaan yg mempekerjakan anda (yang mana salah satu dewan komisaris adalah ayah anda) dan disisi lain ada tekanan dari pihak eksternal terkait aktivitas operasional perusahaan anda. Pihak mana yg akan anda prioritaskan? Pihak internal atau pihak eksternal?

Jelaskan solusi yang anda tawarkan terkait masalah ini!

JAWABAN

Pada kasus di atas terdapat problem dimana saya harus memperluas proses penyebaran eksplorasi tambang dan mineral agar mencapai target profit 300% yang di tugaskan dari dewan komisaris untuk tahun pertama jabatan saya. Problem lainnya yaitu masyarakat sekitar yang melakukan protes terkait eksplorasi dan eksploitasi tambang dan mineral aktivitas tersebut dinilai mengganggu ekosistem lingkungan, mengganggu masyarakat adat, dan menimbulkan pencemaran lingkungan.

Sebagai seorang presiden direktur, saya memprioritaskan pihak eksternal. Mengapa? Karena saya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan agar memperlancar jalannya bisnis saya serta mencapai target yang telah ditentukan. Dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, saya melakukan strategi pemasaran tradisional melalui selebaran baliho dan melakukan promosi lewat media sosial untuk menguggah informasi yang menarik terkait bisnis yang saya jalankan. Karena media sosial yang sifatnya luas sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk pengembangan bisnis saya.

Dalam kebijakan pertambangan haruslah memperhatikan hukum pertambangan yg berbasis hukum progresif dan pemerintah harus memulai dan mencoba alternatif baru untuk mengembangkan sektor tambang non galian serta pengembangan masyarakat ekonomi kecil dalam mengembangkan ekonomi kreatif. (Menurut Abdul Halim Barkatullah; Irfan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun