Apa pendapat Anda soal peristiwa Mina yang meregut jiwa?
Apakah si setan murka, karena dilempari, maka sebagian pelempar atau yang berniat melempar dicabut nyawanya? Atau
Tuhan senang, maka sebagian kecil umat diangkat ke surga? Atau
Bukan dua-duanya, tapi manusianya yang salah?
Namun, sebelum Anda menduga-duga mana yang lebih tepat, coba simak dua asumsi yang paling pop sering dikumandangkan berikut ini:
- “Tuhan”( atau apapun istilahnya sesusai bahasa masing-masing) adalah pencipta alam semesta dan isinya dan semua kejadian di alam semesta ini karena kehendak Tuhan! Mau senang, mau sedih, mau damai, mau perang, dsb adalah kehendak Tuhan!
- Tuhan hanya mencipta jagat raya ini, dan perkembangan alam semesta, apa yang terjadi, adalah evolusi, Tuhan tak campur tangan!
Untuk mudahnya, kira-kira begini analoginya:
- Anda mengali lobang dan mengisinya dengan air, atawa membuat suatu kolam, setelah itu ditinggalkan atau tak diurus. Ekosistem kolam buatan Anda berkembang sendiri.
- Anda membuat ekosistem kolam dan mengurus atau mengaturnya, misalnya apa yang boleh tinggal di situ apa yan tidak, berapa kebersihan airnya, berapa lama perlu dibersihkan dsb.
Nah, sekarang apa pendapat Anda, Kawan?
Bingung?
Atau, jalan tengah : Anda ngurus kolam bikinan Anda mood-mood-tan. Lagi senang, Anda ngurus; lagi sibuk atau tak mood, tak digubris. Begitu juga Tuhan ke alam semesta.
Jawabannya ada di Anda. Atau punya pendapat lain?
Salam,
Jusra Chandra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H