Mohon tunggu...
Jusnawati As syifa
Jusnawati As syifa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saat ini menyandang status sebagai mahasiswi pascasarjana Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenal dan Mengaktualkan Potensi

26 Agustus 2014   16:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maha Suci Allah swt yang telah menciptakan kita dengan sebaik-baik bentuk dan memberikan kita begitu banyak potensi. Potensi yang perlu untuk kita kenali dan aktualisasikan untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Disamping itu, Karunia yang sangat perlu kita syukuri pula adalah diberikannya kita kelebihan dibandingkan makhluk ciptaanNya yang lain melalui Akal. Dengan akallah manusia dapat berfikir dan menjadi berbeda dengan hewan atau makhluk lainnya yang notabenenya juga melakukan gerak. Kehadiran akal membuat manusia berfikir tentang diri, sang pencipta, kehidupan hingga pada potensi yang diberikan Allah swt sebagai salah satu bentuk keadilannya terhadap manusia dalam menjalani hidup di dunia dan melakukan perjalanan untuk kembali kepadaNya. Sebagai ciptaan yang mengaku sebagai manusia, penting bagi kita untuk mengenal segala potensi yang ada dalam diri kita. Dan tak berhenti sampai disitu, setelah mengetahui kita juga harus mengaktualkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan potensi manusia, secara pribadi saya mendapatkan banyak gambaran dan dorongan setelah beberapa hari ini bercengkrama dengan Om Hernowo, Ary Ginanjar, Bobbi DePorter dan Mike Hernacki lewat bait-bait kalimat yang sangat sederhana, bersahabat dan penuh inspirasi. Untuk mengenal dan mengaktualkan potensi secara baik mereka banyak bercerita tentang pembelajaran yang efektif dan bermakna, berangkat dari dua hal yang saling terpaut dan merupakan mata rantai dalam menggali potensi kita, yakni membaca dan menulis. Setiap manusia pasti memiliki potensi untuk membaca dan menulis karena perangkat untuk mengaktualkan potensi tersebut juga telah disediakan oleh Allah swt, yakni seperangkat alat indra dan organ tubuh manusia. Membaca tidak hanya sekedar memberikan kita wawasan yang luas, tapi dengan membaca sesungguhnya kita sedang mengumpulkan titik-titik cahaya yang akan menjadi kekuatan dalam mengarungi gelombang kehidupan.

Dengan membaca, kita sesungguhnya sedang membuka pintu-pintu potensi lainnya, mencari tahu tentang diri kita, tentang apa yang dilakukan dan dirasakan oleh orang lain. Entah itu nyata atau imajiner, tapi yang pasti semua itu merupakan petunjuk yang sangat penting untuk menemukan pemahaman siapa diri kita yang sebenarnya. Begitu pun dengan menulis, ia tak hanya dapat dimaknai sebagai aktivitas rutin untuk menyatukan tinta hitam ke atas kertas putih hingga membentuk sebuah keluarga dalam bait-bait kalimat maupun paragraph, lebih daripada itu menulis adalah aktivitas “mengikat makna” sebagaimana yang diterangkan dalam buku Om Hernowo. Mengolah hasil bacaan kita menjadi tulisan yang mudah untuk kita maknai dan pahami tanpa menghilangkan makna substansi dari content bacaan. Menjadikan aktivitas membaca dan menulis sebagai sarapan atau kebutuhan setiap hari membuat kita mudah untuk melakoninya. Ibarat vitamin yang sangat dibutuhkan oleh rohani kita.

Kedua aktivitas ini juga, secara perlahan akan menumbuhkan keberanian dalam diri dan mengantarkan kita untuk memasuki area baru dan meninggalkan zona nyaman, yang sebelumnya menjadi habitat kesayangan kita. Melakukan petualangan bebas melalui “jembatan pengetahuan”, mengharmonisasikan antara aktivitas fisik, mental serta kepekaan terhadap spiritualitas, dan merangkai akar-akar makna hingga pada akhirnya menjadikan hidup kita semakin berkualitas dan memiliki pondasi yang kokoh.

Saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Danah Zohar & Ian Marshall yang mengatakan bahwa kita memerlukan kesadaran akan makna dan tujuan yang menggerakkan hidup kita. Tanpa itu, kita akan sakit atau mati. Karena itu, penting bagi kita untuk menumbuhkan habit dalam diri untuk terus membaca dan menulis, aktivitas yang akan mengalirkan energi positif untuk menguak tabir potensi yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun