Tujuan penelitian Tujuan penelitian artikel ini adalah untuk membahas apakah moderasi beragama berhasil atau tidak sebagai alat yang efektif untuk memperkuat toleransi dan kerancuan antaragama guna mewujudkan negara yang adil dan damai di era pemerintahan Joko Widodo, mendalami tinjauan pustaka moderasi beragama di Indonesia pada masa pemerintahan Joko Widodo, membahas lebih dalam tentang konsep moderasi umum dan moderasi beragama yang didorong oleh ulama dan Kementerian Agama , dan artikel tersebut juga akan menganalisis bagaimana moderasi beragama semakin membuat negara bersikap kasar terhadap agama.Â
Sumber data Data yang digunakan sebagai analisis isi terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut; Kompas.com 8 Mei 2027, CNN Indonesia, Tempo, Kompas.com, Jateng Today, Detiknews.com, Harian Terbit.com, Kompas.com, Suara.com, Kompas.com Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dari sebelas media berita daring dengan pendekatan studi kasus historis dan Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, melibatkan analisis isi. Objek penelitian Seluruh lapisan masyarakat, khususnya oleh Kementerian Agama RI sejak tahun 2016. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa moderasi beragama di bawah Presiden Joko Widodo bertentangan dengan semangat toleransi dan anti kekerasan yang menjadi prinsip utama moderasi. Kelebihan penelitian Artikel ini memiliki beberapa keunggulan seperti; membahas isu-isu terkini yang berkaitan dengan toletansi dan dan kerukunan antar umat beragama, relevan dengan kondisi sosial dan politik saat ini, dan artikel ini juga menggunakan data dari sebelas media online yg kredibel sehingga dapat memperkuat analisis yang diberikan. Kekurangan penelitian Kekurangan yang saya perhatiÂ
Kekurangan penelitian Kekurangan yang saya perhatikan didalam artikel ini adalah lebih fokus pada aspek negatif dari moderasi beragama tanpa memberikan ruang untuk perspektif positif yang mungkin terjadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI