"GoJek ingin menjadi solusi kebutuhan dan transaksi. Apapun yang orang ingin pesan dan bayar, GoJek ingin ada disana."
Menurut saya, pernyataan Choi di ajang bertajuk #DigitalPassions : Transformations that change you tersebut, amat serius. Dideklarasikan di depan sebuah forum penting yang dihadiri berbagai pelaku industri digital serta pejabat pemerintah.
Pernyataan itu adalah bocoran strategi kemana GoPay akan melanglang setelah semakin menggurita. Apalagi setelah menerima guyuran investasi dari Google, Temasek dan beberapa investor lain sebesar Rp16 triliun pada awal tahun 2018 ini. Dana tersebut kabarnya memang untuk dikonsentrasikan bagi GoPay.
SCG Investment Forum itu sendiri merupakan forum tahunan yang digelar oleh Siam Cement Group, konglomerasi bisnis dari Thailand yang telah lama beroperasi di Indonesia.
Hal menarik lainnya dari forum itu, SCG ikut mendeklarasikan keikutsertaannya dalam menjajal industri digital di Indonesia. Melalui Addventures, group bisnis SCG yang diplot khusus untuk transformasi digital perusahaan dalam tiga bentuk skema bisnis. Yakni pendanaan, kemitraan ekosistem serta investasi langsung.
AddVentures menyiapkan dana sebesar Rp 1,7 triliun bagi para startup untuk jangka waktu lima tahun kedepan. Dana itu akan diguyurkan ke industri digital. Termasuk tentu saja di sektor fintech yang sedang jadi primadona.
Kembali ke soal pernyataan Choi. Menurut saya, statement itu cukup menakutkan bagi industri perbankan. Mengapa menakutkan? Sebab dengan kekuatan modal yang tak henti diperolehnya dari para investor kakap, GoJek bakal mendominasi fintech.
Industri yang perlahan mengakuisis kerja-kerja perbankan. Mulai dari sistem pembayaran, dompet digital hingga pinjam meminjam yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan industri perbankan. Ibaratnya, Go Jek menyiapkan serangan-serangan mematikan ke jantung lawan.Â
Kalau sudah begini, bank-bank semakin panas dingin, bukan?
Baca juga artikel viral saya "Menyongsong Era Kepunahan Karyawan Bank"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H