Mohon tunggu...
Jusman Dalle
Jusman Dalle Mohon Tunggu... Editor - Praktisi ekonomi digital

Praktisi Ekonomi Digital | Tulisan diterbitkan 38 media : Kompas, Jawa Pos, Tempo, Republika, Detik.com, dll | Sejak Tahun 2010 Menulis 5 Jam Setiap Hari | Sesekali Menulis Tema Sosial Politik | Tinggal di www.jusman-dalle.blogspot.com | Dapat ditemui dan berbincang di Twitter @JusDalle

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terobosan Radikal Jerman Melawan Polusi

21 Februari 2018   14:51 Diperbarui: 22 Februari 2018   19:15 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jerman akan menerapkan layanan tranpsortasi publik gratis untuk melawan polusi udara. Ujicoba tahap awal akan dilakukan di lima kota di Jerman bagian barat. Foto : Getty Images/curbed.com

Memang sudah ada upaya untuk mengrangi polusi. Terutama dengan pembangunan layanan transportasi publik. Alih-alih berangan gratis seperti yang dilakukan Jerman, layanan transportasi publik yang sedang dibangun di Jabodetabek, tampaknya bakal berongkos mahal karena digarap oleh swasta. 

Seperti di Jerman, pemerintah perlu menggugah kesadaran pelaku industri otomotif di Indonesia agar ikut berpartisipasi mengembangkan layanan transportasi publik. Dari puluhan triliun keuntungan yang diperoleh Toyota, Daihatsu, Honda, dan pabrikan otomotif lain, mestinya mereka menyisihkan sebagian dari keuntungan tersebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. 

Polusi udara tak bisa dilepaskan dari konsekuensi dari industri otomotif di mana mereka meraup untung triliunan rupiah. 

Selain di industri otomotif dan layanan transportasi, pelaku industri real estate juga sudah mulai menaruh perhatian terhadap kualitas udara. Kawasan lingkungan hijau, kini banyak menjadi selling point, bahkan diposisikan sebagai keunggulan primer yang ditawarkan oleh developer kepada konsumen. 

Konsep hunian green living dan one stop living semakin menjamur. Hal itu misalnya ditawarkan oleh PT. Duta Paramindo Sejahtera melalui produk mereka Green Pramuka City yang berada di Jakarta Pusat (berbatasan dengan jakarta Timur). 

Developer yang didirikan oleh veteran atlet bulu tangkis nasional dan juara All England, Rudy Herjanto Saputra itu mengembangkan kawasan terintegrasi atau superblok yang salah satunya menawarkan lingkungan dengan kualitas udara yang baik. Selain manfaat bagi warga Green Pramuka City, konsep hunian superblok yang 'mengisolasi' aktivitas warga dalam satu kawasan, juga turut berkontribusi dalam menjaga kualitas udara Ibu Kota. Terutama dalam mengerem laju mobilitas, mengurangi macet sehingga berdampak positif bagi peningkatan kualitas udara. 

Bila semua kawasan hunian dirancang dengan pengembangan terpadu, menyatu antara tempat tinggal, fasilitas perbelanjaan, pendidikan olah raga dan perkantoran, dapat kita bayangkan besarnya benefit yang diperoleh. 

Apalagi bila di saat bersamaan, pemerintah juga menggratiskan layanan transportasI publik : KRL, LRT, MRT yang didukung oleh subsidi dari Toyota, Daihatsu, Honda, dll. Jalanan tidak sepadat sekarang. Kualitas udara Ibu Kota juga bisa lebih layak hirup. 

Saya kira, tidak sulit bagi pemerintah meminta pelaku industri otomotif dan real estate untuk mewujudkan hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun