Mohon tunggu...
Jusman Dalle
Jusman Dalle Mohon Tunggu... Editor - Praktisi ekonomi digital

Praktisi Ekonomi Digital | Tulisan diterbitkan 38 media : Kompas, Jawa Pos, Tempo, Republika, Detik.com, dll | Sejak Tahun 2010 Menulis 5 Jam Setiap Hari | Sesekali Menulis Tema Sosial Politik | Tinggal di www.jusman-dalle.blogspot.com | Dapat ditemui dan berbincang di Twitter @JusDalle

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tiga Penyebab Mengapa Banyak Mal yang Sepi

10 Oktober 2017   08:29 Diperbarui: 10 Oktober 2017   08:56 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal itu melatari pengembang seperti Green Pramuka menerapkan konsep transit oriented development(TOD). Pengembangan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi publik. Di depan Green Pramuka City, ada halte busway sehingga akses ke pusat-pusat bisnis seperti ke Sudirman atau Kuningan lebih ringkas. Hanya butuh setidaknya 15-30 menit.

Bisa dikatakan, bahwa trend hunian kini mengarah ke TOD. Pengembang berlomba menerapkan TOD seiring pembangunan berbagai proyek angkutan massal di Jabodetabek. TOD yang berorientasi pada mobilitas, memang jadi primadona di kota supermacet Jabodetabek.

Singkatnya, pengembang mencoba mengkanalisasi warganya di dalam superblok dengan menyiapkan semua kebutuhan gaya hidup mereka di kawasan tersebut. Konsep pengembangan kawasan yang populer dengan istilah one stop living.

Menerapkan konsep one stop living, pusat perbelanjaan seperti Central Park atau Green Pramuka Square diyakini tak akan kehabisan pengunjung. Karena selalu ada warga apartemen atau pekerja di kawasan tersebut yang meluangkan waktu ke mal untuk makan, nongkrong, menonton di bioskop atau rehat after hours.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun