Mohon tunggu...
Jusman Dalle
Jusman Dalle Mohon Tunggu... Editor - Praktisi ekonomi digital

Praktisi Ekonomi Digital | Tulisan diterbitkan 38 media : Kompas, Jawa Pos, Tempo, Republika, Detik.com, dll | Sejak Tahun 2010 Menulis 5 Jam Setiap Hari | Sesekali Menulis Tema Sosial Politik | Tinggal di www.jusman-dalle.blogspot.com | Dapat ditemui dan berbincang di Twitter @JusDalle

Selanjutnya

Tutup

Money

Mendahulukan Kredit Mobil atau Kredit Rumah?

7 Agustus 2016   09:40 Diperbarui: 7 Agustus 2016   09:47 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar eximus.com

Memiliki rumah dan mobil pribadi merupakan impian setiap orang, terutama setelah berkeluarga. Jika kondisi keuangan belum memungkinkan pembelian secara tunai, maka kredit atau berutang menjadi pilihan popular. Yang namanya, utang maka ada konsekuensi yang harus dibayar. Mulai dari beban bunga dan terutama cicilan setiap bulan.

Nah, kadang-kadang kewajiban/tagihan bulanan ini lama kelamaan membuat tidak nyaman. Mungkin saja karena merasa terkekang akibat pengaturan uang jadi sulit. Maka sebelum memulai kredit, perlu perhitungan matang agar tidak terlilit utang.

Dikutip dari OkeZone.com, penasehat dan perencana keuangan Mike Rini mengetengahkan rumus menghitung rasio utang terhadap pendapatan (debt to service ratio/DSR). Dimana jumlah beban pembayaran bunga dan cicilan pokok utang tidak lebih dari 30 persen total pendapatan keluarga (suami & istri).

Jika disimulasi, misalnya gabungan pendapatan tetap suami dan istri setiap bulan adalah Rp 15 juta. Maka jumlah tagihan bulanan jangan lebih dari Rp 4,5 juta. (Rp 15.000.000 x 30% = Rp 4.500.000)

Jika total kredit masih di bawah angka 30% dari total pendapatan suami-istri, maka kredit tersebut masih dalam status sehat.

Namun berbeda halnya jika cicilan KPR dan mobil sudah melampaui 30%, itu artinya agar kita tidak menyicil kedua-duanya. Juga sangat tidak disarankan  ditambah kartu kredit. Semenggiurkan apapun tawaran yang dilayangkan. 

Jangan berutang demi memenuhi tuntutan gaya hidup dengan kartu kredit. Sebab itu akan menjadi penyakit yang terus membelenggu hingga dihantui teror utang-utang yang menumpuk.

Jika kondisi keuangan belum mumpuni untuk menyicil rumah dan mobil, sebaiknya menempatkan cicilan rumah di posisi pertama, kemudian disusul cicilan kendaraan. Cicilan harus ada wujudnya berupa aset.

Untuk beberapa pertimbangan, kita bisa saja mendahulukan kredit mobil. Misalnya dengan alasan kredit mobil lebih ringan dan bisa cepat di lunasi. Setelah kredit mobil lunas, barulah dilanjutkan dengan kredit rumah.

Opsi mendahulukan kredit mobil sangat masuk akal jika mobil bisa menambah produktivitas dan meningkatkan income bulanan. Misalnya, jika tidak digunakan mobil tersebut disewakan atau bergabung dengan aplikasi jasa kendaraan online seperti Go Car dan Grab Car.

Namun jika mobil tidak produktif, sebaiknya niat kredit mobil diurungkan dulu. Terlebih jika mobil hanya dipakai jalan-jalan ke pusat perbelanjaan atau ke tempat wisata yang membuat pengeluaran semakin membengkak.

Adapun kredit rumah, tantangannya memang karena berjangka waktu panjang. Jika pendapatan stabil dan tidak ada extra income, maka dalam waktu puluhan tahun kita terkekang tidak bisa membeli barang-barang impian karena pendapatan sudah dialokasikan untuk membayar tagihan rumah setiap bulan.

Ada pilihan moderat jika memang ingin memiliki hunian sendiri. Misalnya membeli rumah subsidi di luar kota atau membeli apartemen murah.

Ini merupakan  tahun kedua pemerintah menjalankan program sejuta rumah subsidi dan murah di bawah Rp 200 juta. Menariknya, program ini melibatkan swasta. Developer besar dan bereputasi seperti Agung Podomoro Land turut mendukung program sejuta rumah murah dengan menyiapkan pilihan apartemen.

Apartemen Podomoro Golf View (PGV) yang berlokasi di Cimanggis Depok tersebut hanya dibanderol dengan harga Rp 198 juta dengan berbagai kelengkapan di dalamnya ala super blok. Selain Agung Podomoro Land, masih banyak developer yang tergabung dalam organisasi Real Estate Indonesia (REI) yang ikut menyediakan rumah subsidi.

Membeli rumah subsidi murah di luar kota atau apartemen murah di dalam kota merupakan pilihan bijak jika kredit hunian ini ingin dijalani bersamaan dengan kredit kendaraan.  Yang pasti, akumulasi cicilan rumah atau apartemen dengan mobil, jangan sampai lebih dari 30% dari total income bulanan.

Referensi : 

OkeZone.Com

Podomoro Golf View Diminati Keluarga Muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun