Mohon tunggu...
Jusman Dalle
Jusman Dalle Mohon Tunggu... Editor - Praktisi ekonomi digital

Praktisi Ekonomi Digital | Tulisan diterbitkan 38 media : Kompas, Jawa Pos, Tempo, Republika, Detik.com, dll | Sejak Tahun 2010 Menulis 5 Jam Setiap Hari | Sesekali Menulis Tema Sosial Politik | Tinggal di www.jusman-dalle.blogspot.com | Dapat ditemui dan berbincang di Twitter @JusDalle

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Ecofunopoly, Mainan Edukatif Sarat Pesan Cinta Lingkungan

12 Oktober 2015   06:42 Diperbarui: 12 Oktober 2015   08:04 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pameran Sains dan Teknologi Jerman-Indonesia menjadi ajang pertunjukan hasil dari kerja sama Jerman dan Indonesia di bidang sains dan teknologi. Pameran ini diadakan selama sepuluh hari sejak 5 Oktober hingga 15 Oktober 2015 di Museum Nasional, Jakarta. Kementrian Federal Jerman Bidang Pendidikan dan Riset (German Federal Ministry of Education and Research) serta Kementrian Riset dan Teknologi menjadi pihak penyelenggara pameran ini.

Dalam pameran yang mengangkat gagasan dari “ide” ini, melibatkan pihak institusi pendidikan, riset dan industri. Salah satu institusi riset yang bergabung yakni Collaborative Research Center (CRC) yang merupakan lembaga riset kolaboratif Jerman untuk ekologi dan lingkungan di Indonesia. CRC banyak menggandeng universitas, lembaga riset swasta maupun pemerintah untuk menggalang penelitian di Jerman dan Indonesia. Pada pameran sains dan teknologi, CRC bersama Universitas Gottingen dan Institut Pertanian Bogor turut membuka stand hasil karya mereka. Salah satunya, yakni memamerkan hasil penelitian mahasiswi IPB berupa produk Ecofunopoly.

[caption caption="Ecofunopoly adalah permainan yang sarat pesan untuk cinta lingkungan (sumbe : youtube)"][/caption]

Ecofunopoly merupakan permainan edukatif berbasis lingkungan. Permainan ini memiliki tujuan untuk mengubah perilaku manusia terhadap lingkungannya. Ecofunopoly diciptakan oleh Annisa Hasanah, mahasiswa Intitut Pertanian Bogor (IPB) saat duduk di bangku kuliah semester 4 pada tahun 2009. Sementara desain visual  permainan dibuat oleh Namira Andiani. Melalui permainan ini, pengguna dapat mengenalkan anak-anak tentang dunia lingkungan hidup dan bagaimana cara menjadi seseorang yang ramah lingkungan.

“Seru sekali, anak-anak semuanya bersemangat ketika bermain di sini,” ungkap Annisa saat memandu anak-anak di stand Ecofunopoly di Jerman-Fest, Minggu (11/10).

Annisa menyatakan bahwa latar belakang dari munculnya permainan berbasis edukasi lingkungan ini adalah masih kurangnya pendidikan lingkungan hidup bagi anak-anak Indonesia. Hal ini dilihat dari observasi kasat mata yang dilakukan oleh Annisa yang masih banyak melihat anak-anak yang masih suka membuang sampah sembarangan.

Annisa merupakan mahasiswi IPB yang mendapat beasiswa dari CRC untuk disekolahkan di Universitas Goettingen selama setahun. Di sana ia melakukan penilitian dan terpilih sebagai penelitian yang mendapat penghargaan. Penelitian Annisa yakni berjudul asli “ECOFUNOPOLYA comparative study on early environmental education through Ecofunopoly games between Indonesia and Germany”. Penelitian ini kemudian dipublikasikan secara umum di beberapa forum ilmiah.

[caption caption="Tak hanya versi kecil yang bisa dimainkan di meja, ecofunopoly juga bisa dimainkan di lapangan terbuka dalam versi beesar (sumber : ecofuncommunity.wordpress)"]

[/caption]

Ecofunopoly telah mendapat berbagai penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional. Penghargaan atas Ecofunopoly yakni dari Danamon Young Leaders Awards 2009, ASHOKA Young Changemakers 2009,  BAYER Young Environmental Envoy 2010 di Jerman, Kandidat 3 besar Yahoo! Indonesia17 kategori Hijau, Young Environmental Leaders Program (YELP) 2013 di Tokyo, Jepang, Penerima beasiswa Bussiness Plan Bank Mandiri 2011.

Permainan ini juga telah dipresentasikan di berbagai forum nasional dan internasional seperti Future Leader Summit 2011 di Semarang, UNEP TUNZA International Conference 2011 di Bandung, Indonesia, YELP Open Forum di Oubirin University, Tokyo, Jepang, World Youth COngress di Istanbul, Turki.

Annisa menjelaskan bahwa pada awal permainan ini diciptakan, versi yang dikeluarkan adalah versi EcoCity (kota-kota ramah lingkungan di dunia). “Selanjutnya adalah versi Taman Nasional. Versi ini mengenai keanekaragaman hayati Indonesia,” tambah Annisa.

Pada tahun 2010, versi Jejak Karbon diciptakan oleh Annisa Hasanah dengan konsep yang baru dan unik. Versi Jejak Karbon ini menjadi satu-satunya versi yang dipasarkan secara umum dan diproduksi skala besar. Versi terakhir yang diciptakan adalah versi Arsitektur Lanskap. Versi ini dibuat untuk mengajari anak-anak tentang bagaimana cara menjadi seorang arsitek lanskap yang baik dengan membuat penataan ruang.

“Sampai saat ini, versi yang dipasarkan hanya versi Jejak Karbon. Ecofunopoly versi Jejak Karbon memiliki dua ukuran yang ditawarkan kepada pembeli, yaitu ukuran kecil (40×40 cm) dan ukuran raksasa (4 meter x 4 meter),” lanjutnya.

Saat ditanya soal harga, Annisa memaparkan. “Satu set Ecofunopoly ukuran kecil harganya Rp 85,000 sedangkan satu set Ecofunopoly ukuran raksasa harganya Rp 900.000. Kesemuanya belum termasuk ongkos kirim,” jelasnya.

Permainan Ecofunopoly dapat dimainkan oleh anak mulai dari umur 9 tahun ke atas. Namun demikian, permainan ini cocok untuk dimainkan oleh siapa saja, anak-anak, remaja, dan dewasa. Permainan ini bisa dimainkan bersama dengan keluarga untuk meningkatkan interaksi sosial antar sesama. Untuk lingkup sekolah, permainan ini sangat cocok digunakan saat anak-anak sedang belajar tentang Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di sekolah. Apabila anak-anak belum mendapat pelajaran PLH, sebaiknya anak-anak didampingi oleh orang tua atau guru saat bermain.

Annisa bahkan merincikan beberapa sekolah yang telah menggunakan Ecofunopoly yakni SDN Babakan 01 Darmaga Bogor, SDN Babakan 03 Darmaga Bogor, SD  RembulTegal, Panti Asuhan Ciapus Bogor dan Sekolah Bogor Raya.

[caption caption="Pengunjung dari kalangan anak-anak tampak antusias menyaksikan cara permainan Ecofunopoly (dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption=". Permainan ini memiliki tujuan untuk mengubah perilaku manusia terhadap lingkungannya (dok.pri)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun