Mohon tunggu...
Hasan Aspahani
Hasan Aspahani Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Penulis, Penyair.

MM Strategis dari Universitas Prasetiya Mulya. Berkarir di Jawa Pos Grup. Lahir di Sei Raden, Samboja, Kutai Kartanegara, Kaltim, 1971. Menulis novel (a.l. "Persimpangan", Gagasmedia, 2019), nonfiksi (a.l. "Chairil Anwar" sebuah Biografi, Gagasmedia 2016), puisi (a.l. "Aviarium", Gramedia, 2019), story developer (a.l. untuk skenario "Bumi Manusia", Falcon, 2019). Kerjasama hubungi www.kreatorkonten.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Udara yang Nyaman Bernama Keramahan

26 Agustus 2019   07:35 Diperbarui: 26 Agustus 2019   07:44 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KERAMAHAN adalah satu hal lagi dari daya hidup, sikap yang memancar dari dalam hati manusia. Kita tak bisa mendustakannya. Kita tak bisa memura-murakannya.

Wajah yang ramah hanya tampak pada manusia yang berhati ramah.

Wajah yang ramah, suara yang ramah, cara bicara yang ramah, sikap yang ramah, adalah sepaket tabiat lengkap yang sumbernya satu, yaitu hati yang ramah.

Senyum bisa dilatih. Senyum bisa dibikin pura-pura, tapi senyum yang tulus bisa dibedakan dengan mudah, senyum yang tulis hanya bisa terkembang di wajah orang yang menanam benih keramahan dari dalam hatinya.

Dalam ajaran agama Islam, senyum dimuliakan. Senyum sebagai wujud paling nyata dari keramahan bernilai sedekah.  
 
"Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah," ujar Muhammad Rasulullah sebagaimana tercatat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmizi dan Abu Dzar.

Keramahan adalah udara yang kita bentangkan di sekitar kita, yang membuat orang lain - dan terutama diri kita sendiri - merasa nyaman berada di bentangan udara tersebut.

Keramahan bukan basa-basi bungkusan dusta yang justru hanya akan membuat udara di sekitar kita itu menjadi pengap.

Keramahan adalah jembatan lapang yang lekas menyeberangkan orang lain ke  sisi kita, tanpa hal itu harus menjadi beban bagi kita dan bagi orang lain. - Hasan Aspahani

Baca serial artikel  terkait tema ini:

- Libatkah Diri, Pedulilah!

- Hidup dengan Sikap Adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun