APAKAH kita mempelakukan orang lain dengan adil? Apakah kita sudah merasa diperlakukan dengan adil? Apakah kita bertindak adil? Apakah keputusan kita adil?
Â
Adil adalah persoalan sehari-hari dalam hidup kita. Adil juga perkara besar yang diurus negara. Adil adalah isu sepanjang masa dalam sejarah manusia.Â
Adil itu sangat mudah. Tapi adil juga rumit dan mahal. Kita meyebutkan kata 'adil' dalam Pancasila, dasar negara kita itu.
Di sila ke-2 Pancasila kita itu, kata adil disandingkan dengan kata beradab, cita-cita kemanusiaan yang ingin kita wujudkan dalam kehidupan bernegara kita.
Adil dan beradab. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kita mencita-citakan kemanusiaan yang seperti itu setelah pengakuan dan penghambaan kita terhadap kekuasaan Tuhan di pasal sebelumnya. Pasal yang pertama.
Kita mendahulukan ketuhanan sebelum kemanusiaan kita.
Apakah adil itu? Ketika bicara soal 'adil' atau 'keadilan' kita cenderung selalu membayangkannya sebagai sebuah sistem. Sistem yang rumit.
Kita membayangkan lembaga-lembaga yang dibentuk, atau regulasi yang disusun untuk menjamin atau menjaga keadilan yang kita inginkan.
Saya tak ingin bicara soal adil yang seperti itu. Saya ingin bicara soal adil sebagai sikap. Sebagai tabiat personal. Sebagai perilaku sehari-hari.
Orang tua harus adil kepada anak-anaknya. Kita semua harus adil kepada alam, binatang dan tumbuhan. Kita semua harus adil pada sesama kita dan pada diri kita sendiri.