Mohon tunggu...
Putri Septianingrum
Putri Septianingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, program studi Penerbitan (Jurnalistik). Staff of Human Resources (HR) BO GEMA.

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Flexing di Media Sosial: Mencari Atensi Publik

3 Juli 2024   14:16 Diperbarui: 3 Juli 2024   14:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi flexing hidup mewah (Foto: Pexels)

3. Membuat Perasaan yang Tidak Pernah Cukup 

Perasaan tidak aman dan merasa kurang dari orang lain dapat disebabkan oleh flexing. Jika melihat postingan seseorang yang selalu menunjukkan prestasi dan keberhasilan, Anda mungkin merasa tidak cukup baik dalam pekerjaan Anda. Ini dapat menyebabkan stres, kesedihan, dan rendah diri. 

Flexing di media sosial mungkin tampak menarik dan menyenangkan, tetapi penting untuk menyadari dampak negatifnya. Hindari flexing yang berlebihan dan fokus kepada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun