Sang Algojo tidak pernah mengungkapkan Berapa banyak bayaran yang mereka terima pada setiap eksekusi yang dilakukan karena ini adalah perjanjian rahasia antara dirinya dengan pemerintah dan Selain itu bagi seorang tidaklah penting karena yang paling penting adalah kebanggaan dalam melaksanakan Syariat agama.
6.Algojo Tetap bersahabat dengan masyarakat
Semua algojo tetap bersahabat dengan masyarakat.Negara Arab Saudi memang memiliki masyarakat yang lebih mengedepankan hukum Allah atau Syariat agama jadi tak ada satupun warga masyarakat di sana yang takut kepada algojo pancung.Dan Algojo tetap memiliki kerabat banyak teman di masjid dan menjalani kehidupan normal seperti masyarakat pada umumnya.
6.Etika Seorang Algojo
Sebelum dilakukan nya eksekusi ,terlebih dahulu biasanya sang algojo meminta maaf dan Syahadat.Ya sebelum eksekusi dilakukan biasanya algojo pancung mengunjungi keluarga korban untuk mendapatkan ampunan bagi penjahat atau terpidana yang akan dieksekusi mereka selalu menjaga harapan sampai menit terakhir agar penjahat tersebut mendapatkan doa yang baik.
Dan satu-satunya percakapan yang terjadi yang disampaikan eksekutor ini adalah "silakan bersyahadat sebelum dieksekusi" dan setelah hati dan pikiran terdakwa terangkat setelah melafalkan syahadat di alun-alun maka sinyal perintah pun muncul dan pemotongan kepala pun dilakukan dengan satu kali tebasan.
Pedang yang digunakan merupaka pedang yang terkuat.Untuk memenggal Kepala Algojo ini biasanya memakai pedang produksi Johar karena terbuat dari besi keras yang tidak mudah patah dan memang khusus untuk memancung kepala.
Pedang Johar adalah pedang dari sebuah kota kecil di Somalia sekitar 90 km sebelah utara ibukota. Pedang yang digunakan Abdullah adalah pedang Johar yang bernama Sultan yang merupakan warisan ayahnya.
Padang Sultan berbentuk melengkung seperti bulan sabit dan memiliki panjang sampai setengah meterÂ
Nah itulah sharing pengetahuan kita kali ini Jadi jika kamu suka artikel ini silahkan di share karena kita akan bahas info dunia menarik selanjutnya.Oke silahkan beri kami sedikit dukungan dengan cara like artikel nya dan juga share ya.
Jangan lupa follow akun kami ,terimakasih .Salam Penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H